Home / Indomalut / Ternate

Dinkes Kota Ternate Kirim Sampel Air Laut dan Ikan Yang Mati ke Laboratorium Manado

26 Februari 2020
Barang bukti ikan yang sudah mati (foto_acim)

TERNATE,  OT  - Fenomena air laut di Pulau Makian, Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) yang berubah warna dan menyebabkan ikan mati hingga ke perairan Kota Ternate, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Ternate telah mengambil sampelnya dan sudah dikirim ke laboratorium Manado.

Kasi Kesehatan Lingkungan (Kesling) Dinkes Kota Ternate,  Amrul menyampaikan, pihaknya telah mengambil sempel air untuk dikirim ke Manado dan hasilnya ditunggu sampai dua minggu kedepan.

Kata dia, berdasarkan penjelasan dari pihak penyelam ada perubahan struktur air kedalaman 25 meter terjadi perubahan struktur, apakah dari limbah atau fenomena alam..

"Untuk itu, kita tunggu hasil lab baru disimpulkan. Apakah pencemaran lingkungan atau fenomena alam," pungkasnya, Rabu (26/2/2020). 

Sementara Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Ternate, Ruslan Bian menambahkan, pihaknya tidak punya lembaga untuk melakukan pengkajian terkait sebab kematian ikan dan biota laut.

"Yang punya ahli adalah Lembaga Ilmu Pengetahuan (Lipi) dan akademis serta dinas terkait, yang bisa bekerjasama untuk mengkaji lebih jauh terkait penyebab dari pada kematian ikan tersebut," kata Bian kepada wartawan termasuk indotimur.com di lokasi Taman Nukila pada, Rabu (26/2/2020). 

 

Selain itu, DKP Kota Ternate berkoordinasi dengan DKP Provinsi untuk mengirimkan staf pengawasan turun ke lokasi.

Lanjut Ruslan, dirinya belum bisa memvonis apakah ikan tersebut bisa dimakan atau tidak sebelum dilakukan identifikasi. Sebab, Ikan ini mati apakah racun ataukah sudah lama mati sehingga perut ikan pecah.

"Jadi saya belum bisa pastikan, semua ini nanti dilakukan uji di laboratorium dulu," ungkapnya.(ian)


Reporter: Ryan

BERITA TERKAIT