TERNATE, OT - Polisi akhirnya membubarkan paksa aksi demonstrasi mahasiswa yang menuntut pemerintah segera menurunkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di depan kampus FKIP Unkhair Akehuda.
Dengan menggunakan kendaraan taktis water canon dan gas air mata, polisi terpaksa membubarkan masa aksi karena mulai melakukan pelemparan ke arah petugas.
Amatan indotimur.com di lapangan sekitar pukul 16.45 WIT situasi mulai memanas setelah sejumlah pengunjuk rasa melempari petugas dengan kayu, botol dan berbagai benda keras lainnya.
Sekitar pukul 17.16 WIT, petugas kepolisian akhirnya mengerahkan kendaraan taktis water cannon dan menembakkan gas air mata ke arah massa.
Massa yang awalnya berkumpul di depan gerbang utama Kampus I Khairun, akhirnya terbagi dua dan terdorong mundur ke arah menuju Selatan hingga akhirnya sebagian massa membubarkan diri.
Sebelumnya, aliansi BBM Malut menggelar aksi jilid II hari ini, untuk menuntut pemerintah segera menyrunkan harga BBM.
Ketua HMI Cabang Ternate, Gufran menyatakan, kebijakan tidak populis pemerintah telah menyebabkan berbagai harga barang menjadi mahal, "pemicunya cuma pada harga BBM, ditengah kondisi keuangan negara seperti ini, ada hasrat pembangunan ibukota negara demi memenuhi kepentingan pengusaha," kata Gufran disela-sela aksi.
Menurutnya, Pemerintah pusat justru mengeluarkan kebijakan yang membuat kegaduhan di masyarakat dengan menaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN), Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis non Subsidi (Pertamax, Gas, Pertamax Turbo, dan Dexlite.
Gufran menegaskan yang dikampanyekan adalah kesejahteraan, kelayakan hidup, jaminan kesehatan yang murah, tapi semua hanya janji, setelah mendapat kursi kekuasaan mereka justru melupakan penderitaan yang rakyat yakni saudara-saudara sekalian.
Untuk itu dalam aksi kali ini ada beberapa hal yang menjadi poin tuntutan diantaranya ;
1.Tolak kenaikan tarif listrik
2.Pemerintah kota harus memberikan subsidi BBM terhadap rakyat
3.Memperbanyak subsidi Pertalite
4.Tangkap dan adili mafia BBM
5.Turunkan pajak PPN, turunkan harga bahan pokok dan turunkan harga minyak goreng
6.Bebaskan deposit / kouta jenis pertalite
7. Hentikan diskriminasi pada gerakan rakyat
9.Tangkap dan adili pelaku makar konstitusi
10. Mendesak Pemkot dan Pemprov untuk mentertipkan harga BBM
11. Mendorong Pemprov membuat industri kelapa dalam di Maluku Utara
12. Mempertimbangkan PNBP sektor perikanan karena mencekik masyarakat.
(ier)