TERNATE, OT - Pada masa pandemi, ditambah Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berskala Mikro, mempengaruhi tingkat ekonomi masyarakat termasuk "memaksa" masyarakat untuk "banting setir" mencari penghasilan lain.
Salah satu yang sangat merasakan dampak pandemi dan penerapan PPKM adalah sopir taksi yang beroperasi di Bandara Sultan Baabullah Ternate, Provinsi Maluku Utara (Malut).
Ketua koperasi sopir taksi di Bandara Sultan Baabullah Ternate, Lukman Hj Salam mengatakan, selama masa pendemi dan penerapan PPKM sangat berdampak bagi sopir taksi bandara.
Menurutnya, sejak pandemi menghantam Indonesia ditambah penerapan PPKM di Kota Ternate, pendapatan para sopir taksi yang beroperasi di Bandara menurun drastis.
Selain kebijakan maskapai membatasi jadwal penerbangan, minimnya jumlah penumpang yang menggunakan moda trasportasi udara turut mempengaruhi pendapatan sopir taksi bandara.
Lukman menjelaskan, jumlah sopir taksi yang terdaftar di Bandara sebanyak 78 orang, dari jumlah ini, sebagian besar tidak lagi aktif di bandara.
Hal ini karena minimnya penumpang di Bandara sehingga para sopir tidak dapat memenuhi storan.
"Sekarang di masa PPKM ini kadang kita hanya dapat satu penumpang itupun kalau ada pesawat, kalau tidak ada, maka sebagian sopir taksi sudah tidak beroperasi," ujar Lukman saat dikonfirmasi indotimur.com, Sabtu (7/8/2021).
Dia mengaku, sebelum penerapan PPKM, pendapatan sopir taksi dalam sehari bisa mencapai Rp, 300 hingga Rp, 400 ribu, namun setelah penerapan PPKM, para sopir hanya bisa meraup Rp, 100 ribu, jika ada penumpang, "untuk hari normal (sebelum PPKM), sehari bisa capai Rp.300 sampai Rp.400 ribu, tapi sekarang Rp.100 ribu saja susah karena minimnya penumpang," ungkap Lukman.
Akibatnya, aku Lukman, banyak sopir taksi bandara Sultan Baabullah yang terpaksa berhenti, karena sebagian besar taksi yang dibawa sopir bukan milik sendiri, "banyak yang tidak lagi bekerja, mereka telah mengembalikan mobil karena pendapatan menurun, tidak dapat menyetor ke majikan," jelasnya.
Meski begitu, Lukman menyampaikan pihaknya tetap mendukung kebijakan pemerintah terkait penerapan PPKM.
Dia berharap agar pandemi ini segera berakhir karena sangat berdampak bagi masyarakat termasuk sopir taksi bandara. "Kita berharap, pandemi ini segera berakhir karena semua masyarakat banyak kehilangan pendapatan bahkan pekerjaan," pungkasnya.
(ian)