TERNATE, OT - Pemerintah Kota Ternate di bawah kepemimpinan Wali Kota Burhan Abdurahman, terkesan mengabaikan sektor pertanian dan lebih fokus ke pembangunan infrastruktur, sehingga komoditas berupa Bawang, Rica dan Tomat (Barito) masih dipasok dari luar daerah.
Hal ini juga diakui oleh Kepala Dinas Pertanian (Kadistan) Kota Ternate, Thamrin Marsaoly. Menurut Thamrin, Pemkot Ternate agar memperhatikan petani.
"Untuk komiditas tomat dan cabai dipastikan tidak lagi didatangkan dari luar kota Ternate dan luar Maluku Utara (Malut), karena masih bisa dicover oleh petani Malut, mulai dari Tidore, Halsel, Halbar dan daerah lainnya, hanya saja untuk bawang masih didatangkan dari luar Malut, " sebut Thamrin pada wartawan, Senin (9/3/2020).
Menurutnya, jika komiditas didatangkan dari luar nantinya pedagang memberikan dengan harga yang tinggi, karena para pedagang pasti berspekulasi dengan harga tersebut karena komiditas didatangkan dari luar, oleh karena itu pastinya dihitung ongkos dan lainnya sehingga sasarannya di masyarakat.
Oleh karena itu, untuk komiditas tomat dan cabai tidak bisa didatangkan dari luar Malut, kalaupun masih bisa di datangkan terkecuali dalam momentum-momentum tertentu, tapi bukan berarti dibatasi pedagang mengambilnya di luar Malut.
Thamrin mengaku, dalam tiga bulan terakhir, dinas pertanian mendapatkan stok kurang lebih 21 ton, dan mempunyai kurang lebih 20 kelompok tani.
"Jumlah itu sudah lebih dari cukup, belum lagi tomat yang didatangkan petani dari daerah lain seperti kota Tidore kepulauan, Halmahera Barat (Halbar), Halmahera Selatan (Halsel) dan juga daerah penyangga lainnya," ujar mantan Kadis Kominfo Kota Ternate ini.
Selain itu, komiditas bawang yang beberapa waktu lalu Distan punya enam kelompok yang menghasilkan tiga ton lebih, itu artinya pertanian sangat penting dan harus diperhatikan oleh Pemkot.
"Jadi jangan terlalu pikir dengan pembagunan akan tetapi pikir juga dengan penanaman, karena pekerjaan petani itu mulia," sebutnya.(awie)