TERNATE, OT - Hujan deras yang mengguyur wilayah Kota Ternate pada Jumat (19/9/025) sore hingga malam, mengakibatkan luapan air dari saluran kali mati (barangka) yang membawa material berupa tanah, batu, dan batang pohon.
Material yang terbawa arus air dari gunung menutup total badan jalan penghubung antara Kelurahan Afe Taduma dan Togafo atau perbatasan Kecamatan Pulau Ternate dengan Kecamatan Ternate Barat.
Akibat peristiwa ini, arus lalu lintas lumpuh total, sebagian infrastruktur jalan ikut terdampak. Warga pada dua Kelurahan itu turut khawatir, karena derasnya aliran air sempat mengarah ke permukiman warga.
Malam hari usai kejadian, Wakil Wali Kota Ternate, Nasri Abubakar, langsung meninjau lokasi terdampak. Dia memastikan kondisi warga dalam keadaan aman dan berkoordinasi dengan sejumlah instansi untuk penanganan awal.
“Kami ingin memastikan masyarakat dalam keadaan aman. Pemerintah akan segera menindaklanjuti dengan langkah cepat agar akses jalan bisa kembali dibuka,” kata Nasri di lokasi.
Pemerintah Kota Ternate melalui BPBD, Dinas PUPR, dan aparatur Kecamatan juga melakukan respons darurat bersama personel TNI, Polri, dan warga sejak sore hari.
Pada Sabtu siang, Wali Kota Ternate, Dr H M Tauhid Soleman, turut meninjau lokasi bencana usai kembali dari luar kota. Dia mengaku hujan ekstrem kali ini bersifat lokal dan hanya terjadi di wilayah Ternate Barat.
“Saya mendapat laporan saat masih di Jakarta, bahwa air meluap cukup deras hingga jembatan putus. Begitu tiba di Ternate, saya langsung perintahkan Dinas teknis untuk berkoordinasi dengan Balai Jalan dan Balai Wilayah Sungai (BWS), untuk segera melakukan penanganan," ujar Wali Kota yang didampingi Kalak BPBD dan Kadis Pertanian saat meninjau lokasi bencana.
Menurutnya, material longsor menutup jalan utama sepanjang hampir 150 meter. Sebagian besar telah berhasil dibersihkan berkat kerja sama antara Pemkot dan Balai dibantu warga sekitar.
“Kami ucapkan terima kasih kepada Balai Jalan dan BWS yang bergerak cepat. Kami masih menunggu dukungan lanjutan untuk mobilisasi alat berat agar sisa material besar bisa segera disingkirkan,” ujar Wali Kota.
Orang nomor satu di jajaran Pemerintah Kota Ternate itu juga menginstruksikan BPBD dan BWS untuk memetakan potensi bahaya lanjutan, mengingat musim hujan diperkirakan semakin intens pada akhir tahun.
"Kami imbau warga terutama yang mendiami kawasan-kawasan rawan bencana untuk meningkatkan kewaspadaan terutama saat cuaca ekstrim, curah hujan yang timggi kemudian angin kencang," imbau Wali Kota.
Sebagai langkah awal penanganan, Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Ternate turut dikerahkan ke lokasi untuk membersihkan material longsoran yang menutup badan jalan.
Plt Kepala Damkar, Naim Syafar, mengatakan pihaknya menurunkan dua unit mobil pemadam dibackup 30 personel untuk membersihkan sisa-sisa tanah dan material ringan.
“Kami tiba di lokasi sekitar pukul 16.00 WIT dan melakukan pembersihan selama kurang lebih dua jam. Material tanah dan kayu kami singkirkan dari badan jalan,” aku Naim.
Tak lama setelah pembersihan awal, Balai Wilayah Sungai (BWS) Maluku Utara atas perintah Kepala Balai Saleh Talib menurunkan satu unit alat berat ekskavator untuk menormalisasi aliran air pada saluran barangka.
PPK OP2 BWS Maluku Utara, Haris M. Husin, menjelaskan bahwa ekskavator baru tiba pada Sabtu sore karena keterbatasan armada pengangkut.
“Mobil tronton sebelumnya masih digunakan untuk keperluan lain, jadi ekskavator baru bisa sampai sore ini. Alhamdulillah, alat langsung kami turunkan dan operasikan,” kata Haris yang ditemui di lokasi.
Ekskavator mulai bekerja sekitar pukul 18.18 WIT untuk membersihkan tumpukan batu dan tanah yang menutup dan menghambat aliran air di bawah jembatan.
Penanganan oleh BWS tidak hanya fokus pada titik jembatan, tetapi juga dilakukan pada area sepanjang 80 meter ke arah barat. Tujuannya untuk mencegah banjir susulan jika hujan kembali turun.
“Kami bersihkan material sepanjang 80 meter. Ke depan, akan dibangun tanggul pengaman agar air tidak meluap ke jalan. Material di bawah jembatan juga kami singkirkan agar air tetap mengalir di jalur sungainya,” jelasnya.
Meski tidak ada korban jiwa, warga tetap diminta waspada terhadap potensi bencana susulan.
(fight)