TERNATE, OT - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Ternate akan melakukan penebangan dan pemangkasan sejumlah pohon pelindung yang dianggap mengancam keselamatan masyarakat.
Kepala DLH Kota Ternate, Tonny Sachrudin Pontoh mengatakan, pemangkasan pohon dilakukan secara bertahap, sementara penebangan pohon akan dilakukan dengan berbagai pertimbangan termasuk ketersediaan air, sebab pohon juga merupakan tempat penampungan air.
"Jadi kalau tidak digunakan, maka diperkirakan tahun 2030 akan terjadi krisis air di Kota Ternate," kata Tonny, Rabu (15/2/2023)
Menurutnya, sejak tanggal 14 sampai 15 Februari 2023 hari ini, pihaknya sudah menebang sebanyak 4 pohon. Meski begitu, pohon yang akan ditebang akan digantikan dengan pohon tanjung, pala maupun cengkeh, sebab Kota Ternate merupakan salah satu Kota rempah.
BACA JUGA : Cuaca Buruk, Dua Unit Rumah Warga Ternate Utara Rusak Ditimpa Pohon Tumbang
Dikatakan, pihaknya telah mendapat banyak keluhan dari warga, nanun karena keterbatasan personil dan armada sehingga proses pemangkasan dan penebangan pohon pelindung dilakukan secara bertahap dengan berbagai pertimbangan.
"Yang hanya satu unit untuk melayani secara keseluruhan dengan serentak maka tidak bisa. Begitu juga dengan keterbatasan satgas yang hanya sebanyak 12 orang. Jadi paling tidak sebanyak 60 orang sehingga dibagi tugas, tapi penebangan dan pemangkasan pohon ini akan terus dilakukan," ucap Tonny.
Dia juga berharap kepada masyarakat adanya kondisi cuaca ini maka tetap berhati-hati melewati pohon yang yang berpotensi mengancam.
Dia juga meminta pihak Kelurahan berperan aktif apabila ada pohon yang memang dianggap emergency, maka dipersilahkan untuk melakukan pemangkasan. "Yang penting ada rasa peduli, supaya tidak menimbulkan korban jiwa," tandasnya.
(fight)