TERNATE, OT - Anggaran Gugus Tugas Penanganan Corona Virus (Covid-19) Kota Ternate, yang telah dicairkan sebesar Rp 1.5 Miliar oleh Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset daerah (BPKAD), nampaknya belum sampai ke pemerintah Kecamatan dan Kelurahan dalam menangani wabah corona ini.
Buktinya, pemerintah Kelurahan di Kecamatan Ternate Barat dalam penanganan wabah Covid-19, para Lurah mencari akal dengan inisitif sendiri, karena Dana Kelurahan (DK) Dana Pembangunan Partisipatif Kelurahan (DPPK) serta dana Gugus Tugas belum dicairkan.
Camat Ternate Barat, Fahmi Amin kepada indotimur.com (12/4/2020) mengatakan, tim gugus tugas penanganan covid-19 di tingkat Kelurahan sudah dibentuk, dan sudah melakukan pergerakan diantaranya mendata warga yang datang dari daerah luar, pembuatan posko gugus tugas dan sosialisasi.
"Tugas semua sudah dilakukan di setiap Kelurahan. Dari tujuh Kelurahan di Kecamatan Ternate Barat sudah didirikan posko gugus tugas covid-19 yang melibatkan semua unsur pemerintahan tingkat Kelurahan diantaranya, RT/RW, tokoh adat, tokoh agama dan tokoh pemuda untuk sosialisasi ke masyarakat agar bagaimana mencuci tangan dengan baik dan benar, menjaga jarak, memakai masker di saat berpergian sesuai dengan instruksi pemerintah serta selalu mengikuti anjuran pemerintah yang berlaku," ujarnya.
Kata dia, Ternate Barat lebih pertama membentuk posko dibandingkan dengan Kecamatan lain, tapi saat ini penyelesaian anggaran dan permintaan Alat Pelindung Diri (APD), alat pengukur suhu tubuh ke tim gugus tugas covid-19 Pemkot Ternate belum ada.
Camat mengaku, saat ini di Kecamatan Ternate Barat kekurangan alat dan fasilitas lainnya seperti APD bagi tim medis, masker dan fasilitas lain. Untuk itu, Camat berharap, jika ada bantuan dari tim gugus bagi masyarakat kecamatan Ternate Barat seperti masker dan kebutuhan lain, bisa segera disalurkan.
“Anggaran penanganan Covid-19 di Kecamatan Ternate Barat sudah diusulkan ke tim gugus utama Pemkot Ternate, dalam bentuk dana dan makanan bagi petugas jaga karena orang beraktivitas harus memiliki gizi yang sehat,” ujarnya.
Lanjt Camat, kegiatan yang selama ini dilakukan di setiap Kelurahan dalam penanganan Covid-19, Kelurahan hanya berharap dengan Dana Kelurahan (DK) dan Dana Pembangunan Partisipatif Kelurahan (DPPK).
“Jadi kegiatan seperti sosialisasi dan penyemprotan disinfektan dan kegiatan lainnya di tingkat Kelurahan selama wabah ini, secara mandiri dari Kelurahan setempat,” terangnya.
Namun, kata Fahmi, DK dan DPPK juga belum dicairkan sehingga Lurah mengambil langkah inisiatif sendiri agar tetap bekerja sambil menunggu DK dan DPPK serta usulan anggaran ke Gugus Tufas dicairkan.(awie)