TERNATE, OT - Puluhan pedagang di pasar Gamalama Ternate, mengamuk sambil membongkar marka jalan yang dipasang Dishub untuk membatasi aktifitas masyarakat di kawasan pasar Higienis Ternate, Minggu (3/5/2020) sekitar pukul 11:48 WIT.
Kepala UPTD pasar Tengah, H Mahmud H Ibrahim kepada indotimur.com mengatakan, aksi protes yang dilakukan pedangag pasar Higienis khusus pedagang ikan sekitar pukul 11:48 pagi tadi, menuntut agar instansi terkait tidak menutup akses jalan masuk menuju pasar Higienis.
Kata dia, para pedagang ikan di pasar tersebut, mengamuk karena mereka menilai tindakan pihak terkait yang menutup akses jalan masuk di pasar Higienis, sehingga akses masuk barang dagangan tidak bisa dan membuat ikan yang dijual tidak laku hingga membusuk.
"Memang jalan di pasar ditutup tetapi hanya berlaku di depan pasar atau di badan jalan, tidak di tutup akses masuk khususnya di pasar Higienis, tapi tadi pagi sudah ditutup oleh instansi terkait yakni Dishub karena itu bagian dari tugas mereka, sehingga membuat pedagang marah dan melakukan aksi karena kendaraan pengangkut barang tidak diperbolehkan masuk, sehingga pedagang sendiri yang buka paksa penutupan akses jalan tersebut," jelasnya.
Mahmud mengaku, aksi pedangan tidak hanya ditujukan kepada Dishub akan tetapi semua instansi terkait, baik Disperindag, Satpol-PP, Dishub dan Kepolisian karena bagian dari Gugus Tugas. Sedangkan terkait dengan kebijakan tutup kembali atau tidak akses jalan tersebut, nanti pimpinan atau tim Gugus Tugas yang memutuskan langsung, kami hanya menjalankan perintah yang sudah di berikan.
"Maksud saya kalaupun Dishub mengambil tindakan untuk menutup akses jalan masuk pasar, alangkah baiknya Dishub mengarahkan parkiran kendaraan di tempat yang lain, jangan lagi parkir di depan jalan akhirnya menumpuk kendaraan yang ada, ditakutkan jangan sampai sewaktu-waktu ada mobil angkut ikan atau es atau barang tidak bisa masuk bagimna, yang saya maksudkan jangan menutup akses masuk di dalam pasar cukup didepan saja jangan di tutup mati seperti itu, jangan atur pasar seakan-akan mengerti semua aturan pasar," kesalnya.
Dia menyayangkan tindakan yang dilakukan petugas yang langsung menutup akses masuk tanpa sosialisasi dan pertimbangan dengan instansi terkait yang lain, "waktu penutupan akses jalan jam 2 hingga jam 6 sore kami Disperindag dilibatkan, karena sehari dua kali dilakukan penutupan akses jalan, mulai dari pagi jam 9 sampai jam 11 dan siang jam 2 hingga jam 6 sore, tapi yang saya maksudkan disini untuk waktu pagi biarkan pedangan beraktivitas berjualan dulu, jangan dulu dilakukan penutupan seperti itu karena rezeki masyarakat itu diwaktu pagi dan kalau mau tutup lebih baik tutup sekaligus, kalau siang sampai sore tidak jadi persoalan dan saling memahami saja, kita juga tidak ingin masyarakat terpapar virus," pungkasnya.
Sedangkan sekertaris Dishub kota Ternate, Fahruddin mengaku, kegiatan penutupan jalan didepan pasar itu adalah bagian kerja dari Gugus Tugas Covid-19 kota Ternate, " jadi nanti minta keterangan di Wakapolres sebagai koordinator keamanan tim covid kota Ternate atau juru bicara Tim Covid kota Ternate Anas Conoras, " singkatnya.
Terpisah, ketua perkumpulan pedangan ikan Gamalama Ternate, Ayhar kepada indotimur.com mengaku, memang dalam keadaan pandemi seperti ini dimaklumi dan itu juga himbauan Pemerintah, tapi tindakan yang dilakukan oleh dinas terkait kesannya tidak merata.
Dia menilai, awalnya pihak terkait mulai menutup akses jalan dari jam.2 siang hingga jam 6 sore, hanya saja pada hari ini, penutupan dilakulan sejak pagi, "dan itu sangat tidak diterima pedagang sehingga dilakukan aksi, dan jadi masalahnya dan disesalkan ketika mobil pengangkut ikan dan barang lainnya tidak bisa masuk ke dalam pasar," kesalnya. (awie)