TERNATE, OT - Wali Kota Ternate, De H M Tauhid Soleman secara resmi meluncurkan kawasan stadion Gelora Kie Raha Ternate sebagai kawasan Car Free Night (CFN).
Peluncuran FCN di areal Gelora Kie Raha ditandai dengan jalan kaki mengelilingi kawasan Gelora Kie Raha, pada Selasa (30/12/2025) malam yang diikuti ratusan warga Ternate.
Jalan kaki turut dihadiri Wali Kota Ternate, Wakil Wali Kota, Sekretaris Daerah (Sekda), Ketua TP-PKK Kota Ternate, Ketua dan pengurus KONI Kota Ternate, para pimpinan OPD, komunitas Bajaka (Bajalan Kaki) Indoneaia serta ratusan warga Ternate.
Penetapan kawasan Gelora Kie Raha sebagai zona Car Free Night diharapkan dapat menumbuhkan titik pertumbuhan ekonomi baru sekaligus lokasi olahraga yang aman dan nyaman pada malam-malam tertentu.
Dalam sambutannya, Wali Kota Ternate, Dr H M Tauhid Soleman mengatakan Car Free Night merupakan pengembangan dari konsep Car Free Day yang selama ini rutin digelar pada setiap akhir pekan di kawasan Taman Nukila.
Menurut Wali Kota, Car Free Day telah menjadi ruang bertemunya berbagai aktivitas warga mulai dari olahraga, rekreasi, hingga perputaran ekonomi yang terbukti mampu menghidupkan kawasan kota.
“Kalau Car Free Day itu sudah biasa kita ikuti, terutama setiap hari Minggu. Di situ terlihat bagaimana aktivitas masyarakat, olahraga, dan ekonomi menyatu dalam satu kawasan,” kata Wali Kota.
Dari pengalaman tersebut, lanjut Wali Kota, Pemerintah Daerah kemudian menggagas Car Free Night sebagai upaya menghadirkan ruang publik yang hidup pada malam hari.
Tujuannya bukan sekadar menambah agenda kegiatan, melainkan memperkuat karakter Ternate sebagai kota dengan denyut aktivitas yang berlangsung hingga malam.
“Kita punya ide untuk mencoba satu kawasan yang disebut Car Free Night. Ide dasarnya agar kota ini menjadi kota yang hidup,” katanya.
Orang nomor satu di jajaran Pemerintah Kota Ternate itu menyebut, Ternate sejak lama dikenal sebagai kota dengan aktivitas ekonomi yang tidak berhenti saat malam hari.
Bahkan, kata dia, kondisi tersebut pernah menjadi perhatian media asing yang mencoba mengeksplorasi dinamika kehidupan malam di Ternate.
“Dulu pernah ada televisi asing yang mencoba melihat bagaimana hiruk-pikuk kota Ternate. Dan ternyata memang kota ini, kota hidup,” katanya.
Karakter itu juga terlihat saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke Ternate pada tahun 2022. Saat itu, sebut Wali Kota, Presiden mendapat gambaran bahwa aktivitas ekonomi di Ternate masih berlangsung hingga larut malam bahkan menjelang pagi.
Pengalaman itu menjadi salah satu dasar Pemkot Ternate untuk memperluas kawasan aktivitas masyarakat ke lokasi lain, di luar pusat-pusat keramaian yang selama ini tumbuh.
Gelora Kie Raha dipilih karena dinilai memiliki potensi besar, baik dari sisi fasilitas olahraga maupun peluang pengembangan ekonomi masyarakat.
“Kawasan ini berbeda dengan Car Free Day di Taman Nukila. Kita perluas ruang aktivitas masyarakat, baik olahraga maupun ekonomi, dengan memanfaatkan kawasan Gelora Kie Raha,” katanya.
Wali Kota berharap kehadiran Car Free Night dapat mendorong tumbuhnya pusat-pusat kuliner baru serta memperkuat pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Dengan aktivitas rutin di malam hari, kawasan tersebut diharapkan berkembang menjadi pusat ekonomi baru yang mampu menopang pertumbuhan kota secara lebih merata.
“Ini menjadi kejutan sekaligus penanda bahwa kita membuka pusat ekonomi baru di kawasan lain, di luar wilayah yang selama ini tumbuh, terutama di kawasan pesisir Falajawa,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Wali Kota dua periode itu turut memberi apresiasi kepada berbagai pihak yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan ini, termasuk KONI Kota Ternate dan komunitas Bajaka yang mendukung pemanfaatan kawasan Gelora Kie Raha sebagai ruang publik dan olahraga.
Peluncuran Car Free Night ini menjadi bagian dari upaya Pemkot Ternate menata ruang kota sekaligus menciptakan ruang interaksi baru bagi masyarakat.
Pemerintah berharap kegiatan ini dapat berkelanjutan dan menjadi salah satu motor penggerak ekonomi malam di Kota Ternate.
(fight)









