TERNATE, OT - Kota Ternate bersama 32 Kabupaten/Kota lainnya mendapat sertifikat eliminasi malaria dari Kemenkes RI melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit.
Penyerahan sertifikat ini berlangsung di ruang VIP sirkuit Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Selasa (31/5/2022) lalu dalam acara puncak peringatan Hari Malaria Sedunia (HMS).
Sertifikat tersebut diterima langsung oleh Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman didampingi Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate, Nurbaiti Radjabessy.
Usai menerima sertifikat, para kepala daerah termasuk Wali Kota Kota Ternate diminta untuk berkomitmen dalam memelihara daerah agar tetap bebas dari penularan malaria dengan menyiapkan sumber daya yang diperlukan.
Pada kesempatan ini, Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman diberi kepercayaan untuk membacakan komitmen Bupati/Wali Kota terkait pemeliharaan daerah eliminasi malaria.
Tauhid dalam keterangan resminya menyampaikan, penanggulangan malaria secara nasional dimaksudkan untuk mencapai eliminasi malaria di seluruh Indonesia.
Menurutnya, guna mewujudkan masyarakat yang bebas malaria dengan derajat kesehatan yang setinggi tingginya, maka dibutuhkan kerjasama seluruh elemen.
"Eliminasi malaria secara bertahap akan dicapai pada tahun 2030 dengan melibatkan seluruh jajaran lintas sektor pemerintah, bersama seluruh lapisan masyarakat. Termasuk organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan, kalangan swasta, dan dunia usaha," tuturnya.
Terdapat 4 poin komitmen yang dibacakan dalam kesempatan ini. Pertama, menggerakkan seluruh pemangku kepentingan untuk mempertahankan eliminasi malaria di Kota/Kabupaten yang merupakan wilayah kerja.
Kedua, menggerakkan seluruh masyarakat dalam mencegah munculnya kasus baru malaria dan mencegah terjadinya kematian karena malaria melalui empat penguatan. Yakni komitmen pemangku kepentingan untuk mempertahankan daerah bebas malaria, surveilans, jejaring tatalaksana untuk menjamin kemampuan mendiagnosis malaria secara dini dan mengobati dengan tepat, kemandirian masyarakat, dan penguatan jejaring kemitraan.
Ketiga, menjamin tersedianya tenaga terlatih, sarana, prasarana dan anggaran, agar setiap orang di Kota/Kabupaten yang menjadi wilayah kerja kami mampu menjangkau layanan kesehatan yang ada. Guna mendapatkan pemeriksaan dan pengobatan malaria serta dicatat dan dilaporkan secara lengkap dan cermat.
Keempat, mengkoordinasikan semua upaya yang diperlukan secara menyeluruh, terpadu, serentak dan berkesinambungan di Kota/Kabupaten wilayah kerja kami, demi mendukung tercapainya eliminasi malaria nasional tahun 2030.
"Demikian komitmen ini kami nyatakan dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab," tandas Tauhid.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Ternate Nurbaiti Radjabessy saat diwawancarai terpisah mengatakan, pihaknya bersama dengan wali Kota Ternate akan selalu berupaya menjaga komitmen pemeliharaan daerah eliminasi malaria. Sehingga masyarakat Kota Ternate sepenuhnya bisa terbebas dari malaria.
"Malaria di Kota Ternate memang sudah tidak ada, tapi ada yang dibawa oleh orang-orang dari luar yang datang ke Kota Ternate, yang jumlahnya sekitar 5 persen. Jadi kedepan kita akan berupaya agar di Kota Ternate tidak ada lagi kasus malaria," tandas Nurbaiti.
(fight)