Home / Ternate Andalan

Tata Kembali Belakang Jatiland: Wali Kota Dianggap Berani

12 Juli 2022
Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman

TERNATE, OT - Langkah Wali Kota Ternate, M Tauhid Soleman untuk merevitalisasi kawasan pusat kuliner di belakang Jatiland Mall dianggap berani ditengah keterbatasan anggaran Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate.

Kebijakan ini selain memberikan kenyamanan kepada masyarakat Ternate, penataan pusat kuliner juga bagian dari pengentasan kawasan kumuh di wilayah perkotaan.

Tenaga Ahli Wali Kota, Rosydan Arbi menilai, Wali Kota sebagai chief leader dengan keterbatasan anggaran saat ini, berani mengambil  langkah dan konsep secara inovatif untuk menata kawasan yang sudah terlihat kumuh.

Kebijakan ini, lanjut dia, juga bagian dari Janji kampanye Wali Kota yang harus direaliasi. "Saya lihat pola perencananya, ini dinamakan sebagai integrated meso city island atau integrasi kawasan tengah yang tertingegrasi dengan konsep kota kepulauan," tutur Rosydan.

Menurutnya, konsep revitalisasi kawasan ini, harus lebih dari konsep water front city, sebab water front city yang dulu didengungkan di sepanjangan kawasan ini belum terlihat secara maksimal. Maka solusinya harus diperkuat dengan brand kepulauan kawasan tengah yang terintegrasi ke parawisata dengan penyediaan area publik yang estetik.

"Saya berharap konsep penataan nanti bukan hanya bertujuan menata saja, tetapi harus jadi fokus menuntaskan kekumuhan, sampah di sepanjang areal laut, ketidak-teraturan, dan harus terintegrasi dengan city branding kota Rempah," sambungnya.

Selain itu, kata dia, dalam pengamatan urban design, pola integrasinya harus melekat pada zonasi penunjang dari pasar tradisional di sebelah utara dan  area selatan disamping mesjid Almunawar. "Biar tidak menjadi monoton tapi menjadi kawasan tertintegrasi yang tematik secara skala meso," tukasnya.

Dia menyatakan, untuk dapat menunjang desain dari meso ke makro yang terintegrasi di kota Ternate, maka harus menuntaskan aksesbility makro, "misalnya infrastruktur dermaga Hiri segera diselesaikan oleh Dinas terkait, akses maksimal ke Batang Dua dan Moti, agar tiga kepuluan terluar merasakan dampak bersama yang baik dan efesien," ujarnya.

Rosydan mengajak seluruh elemen masyarakat Kota Ternate untuk mengawal seluruh kebijakan Pemkot Ternate yang bermuara pada peningkatan kesejahteraan masyarakat Ternate.

"Mari kita kawal semua bentuk perencanaan tata ruang di Kota Ternate, seperti salah satu teori Hudson dalam Tanner (1981), bahwa ini disebut sebagai advocacy Planning," tutup Rosydan.

 (fight)


Reporter: Gibran
Editor: Redaksi

BERITA TERKAIT