TERNATE, OT - Ikatan Solidaritas Sopir Angkutan Penumpang (ISSAP) Kota Ternate, mengapresiasi Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate dalam menyikapi kebijakan pemerintah pusat yang menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM).
Ketua ISSAP Kota Ternate, Muhammad Ely, menyampaikan apresiasi terhadap langkah Dinas Perhubungan dalam menyikapi kenaikan harga BBM.
Menurutnya, Pemkot Ternate melalui Dinas Perhubungan (Dishub) mengambil langkah cepat dalam menyikapi naiknya harga BBM, "tentu kami apresiasi langkah Dinas Perhubungan yang langsung menggelar pertemuan membahas masalah tarif angkutan setelah pemerintah menaikan harga BBM," ungkap Ely usai pertemuan.
Dikatakan, meski pertemuan masih terbatas antara ISSAP dengan Dishub, namun skema tarif yang dibahas tidak merugikan sopir angkot dan tidak membebani masyarakat, "kami minta kenaikan tarif angkot 35 persen, tetapi Dishub minta agar kenaikan 30 persen saja," kata Ely.
Menurutnya, jika tarif angutan naik 35 persen, maka para sopir angkutan tidak terlalu bergantung dengan BBM jenis pertalite, sebab pertalite sangat susah didapatkan di SPBU.
"Solusi yang ditawarkan tadi terhadap Dishub, angka tarif tersebut supaya bisa menyusuaiakan ketika pertalite kosong maka sopir tidak dirugikan dengan harga pertamax yang cukup mahal termasuk juga harga sparepart otomotif sudah naik akibat dampak pergeseran harga BBM," tutup Ely seraya menyebut, masih ada pertemuan lanjutan terkait penetapan tarif angkutan dengan melibatkan DPRD dan unsur mahasiswa maupun pelajar.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Perhubungan, Mochtar Hasyim menyatakan, pasca diumumkan oleh Pemerintah pusat terkait kenaikan harga BBM secara nasional, Dishub langsung mengundang ISSAP dan Organda untuk membahas skema kenaikan tarif angkutan di Kota Ternate.
Menurutnya, setelah menggelar pertemuan dengan ISSAP maupun Organda, pohaknya juga bakal menggelar pertemuan lanjutan dengan melibatkan DPRD, Bagian Hukum dan Bagian Ekonomi Setda Kota Ternate serta perwakilan majasiswa dan pelajar.
"Undangan nanti kami kirimkan ke pihak DPRD dan ISSAP untuk membahas harga tarif mobil dalam Kota Ternate, setelah pemerintah pusat menaikan harga BBM," katanya.
Menurutnya, pertemuan awal antara Dishub dan ISSAP maupun Organa untuk membicarakan skema kenaikan farif angkutan kota pasca pemerintah pusat menaikan harga BBM.
"Apa yang menjadi keluhan dari teman-teman sopir angkutan kami tampung dan membuat penyusuain dengan kondisi sekarang yang kemudian disepakati bersama," jelasnya.
Menurut Mochtar, skema yang ditawarkan untuk para sopir tidak merugikan para sopir dan tidak memberatkan masyarakat, "skema yang ditawarkan ada kenaikan sebesar 30 persen.
Berdasarkan hitungan 30 persen maka untuk tarif angkutan dalam wilayah Ternate per orang untuk umum sebelumnya Rp.7.000 naik menjadi Rp.9.000, Pelajar/Mahasiswa Rp.5.000 naik Rp.6.500,-
Meski demikian, tarif ini belum final, karena masih ada pertemuan lanjutan, Dishub bersama pihak terkait untuk membahas hasil rapat hari ini, selanjutnya baru dibuat dratf hasil rapat bersama DPRD, Pemkot Ternate, ISSAP dan unsur mahasiswa serta pelajar untuk dilaporkan ke Wali Kota.
"Nanti jika sudah final, baru dibuatkan Surat Keputusan (SK) Wali Kota tentang penyesuaian tarif angkutan kota," terangnya.
(fight)