TERNATE, OT - Pemerintah Kota (Pemkot) Ternate terus berupaya menekan angka anak putus sekolah dalam rangka mewujudkan Ternate yang Mandiri dan Berkeadilan (Andalan).
Salah satu upaya yang digencarkan Pemerintah melalui TP-PKK Kota Ternate adalah melakukan pendataan anak putus sekolah di masing-masing wilayah kerja.
Pada puncak peringatan Hari Anak Nasional Tingkat Kota Ternate tahun 2022 yang berlangsung di Benteng Oranje, Wali Kota Kota Ternate, M Tauhid Soleman berjanji akan menyekolahkan dua anak putus sekolah.
Kedua anak putus sekolah itu masing-masing, KHolil dan Gio. Diketahui, Kholil yang berdomisili di Kelurahan Makassar Timur itu putus sekolah sejak kelas 2 SD, sementara Gio yang tinggal di Kelurahan Torano, putus sekolah sejak lulus SD dan belum melanjutkan sekolah.
"Di hari puncak peringatan ini, ternyata ada 2 orang anak yang putus sekolah. Oleh karena itu, saya memastikan anak-anak ini harus kembali ke sekolah," kata Wali Kota usai menghadiri acara puncak peringatan HAN Kota Ternate tahun 2022 di benteng Oranje.
Dia memastikan, kedua anak ini harus tetap bersekolah. "Nantinya pemerintah yang akan mengambil langkah atau kepastian agar anak-anak tersebut secepatnya kembali ke sekolah, saya minta Dinas Pendidikan segera tindak lanjuti dengan melakukan langkah-langkah agar anak-anak ini segera sekolah," ungkap Wali Kota.
"Persiapannya itu baik administrasi, kemudian hal-hal yang menjadi kekurangan misalnya pakaian sekolah dan kita akan penuhi. agar masuk sekolah nanti semua lengkap," sebutnya.
Orang nomor satu di jajaran Pemkot Ternate itu juga menambahkan, Pemkot bersama stakholder lainnya termasuk aparatur Kecamatan dan Kelurahan akan menginventaris dan mencari tahu sebaran anak-anak yang tidak dapat melanjutkan sekolah agar secepatnya kembali bersekolah.
"Tugas anak-anak adalah belajar, bersekolah, mereka ini adalah aset daerah, aset bangsa, kita semua mempunyai tanggung jawab besar terhadap mereka (anak-anak)," tutup Wali Kota
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Ternate, Marjorie S. Amal menambahkan, rata-rata anak putus sekolah sebagian besar karena masalah ekonomi.
Menurutnya, secara tupoksi, DP3A tidak mengetahui jumlah anak putus sekolah yang ada di Kota Ternate. "DP3A hanya mendata persoalan anak jalanan yang ada di Kota Ternate, dimana berdasarkan data kurang lebih berada diatas 20 orang," ungkap Mardjorie.
Dia juga mengaku, berdasarkan pendataan sebagian besar anak jalanan tidak bersekolah, meski sebagian dari mereka masih bersekolah.
"Dari anak jalananan itu sebagian tidak sekolah, ada juga yang sekolah. Tapi, kadang-kadang kurang pengawasan orang tua sehingga anak-anak ini lebih tenang di luar," tutupnya.
(fight)