TERNATE, OT - Usulan anggaran untuk Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Ternate sebagaimana yang tergambar dalam KUA PPAS 2023 adalah senilai Rp 11 miliar.
Kepala DP3A Kota Ternate Marjorie S Amal mengatakan, program-program yang diusulkan dalam KUA PPAS untuk tahun anggaran 2023 adalah yang paling prioritas.
Menurutnya, ada dua program yang menjadi prioritas diantaranya pembangunan UPTD Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A), serta Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga).
Pembangunan kedua bangunan ini sangat urgen karena dua unit layanan tersebut saat ini bangunannya masih berstatus sewa atau kontrak.
"Karena itu adalah dua unit layanan yang selama ini istilahnya kita masih ngontrak," tutur Marjorie usai pembahasan KUA PPAS 2023 bersama komisi III DPRD pekan lalu.
Menurutya, sudah saatnya bangunan dua unit layanan tersebut dibangun. Terlebih, pihaknya juga sudah memiliki rekomendasi untuk segera membanguan UPTD tipe A.
"Masa tipe A kok masih ngontrak, jadi kami berjuang hanya untuk itu (UPTD)," tuturnya.
Dikatakan, meski usulan anggaran DP3A untuk tahun 2023 terbilang kecil, namun yang terpenting pihaknya bisa tetap bekerja secara maksimal.
Kerja maksimal DP3A menurutnya bisa dibuktikan penghargaan Kota Layak Anak (KLA) kategori Nindya yang didapat dari Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) baru baru ini.
"Buktinya bisa dilihat kemarin kami memperoleh KLA kategori Nindya. Jadi walaupun anggaran kecil, yang penting kinerja kami harus besar," kata Marjorie.
Selain itu, masalah-masalah yang berkaitan dengan perempuan dan anak di Kota Ternate masih cukup tinggi. Dalam hal ini, baik kekerasan terhadap perempuan, maupun perilaku-perilaku menyimpang dari anak-anak. Kekerasan terhadap perempuan saat ini didominasi oleh tindakan KDRD. Kemudian soal anak adalah penelantaran.
"Sehingga perlu diperkuat pencegahannya. Dalam upaya memaksimalkan pencegahan, maka pusat layanannya harus kita perkuat kelembagaanya," tutup Marjorie.
(fight)