Home / Indomalut / Sofifi

Usai Dilantik Jadi Anggota DPRD Malut, Malik Sillia Langsung Temui Pendemo

23 September 2019
A. Malik Sillia (kemeja putih) saat menyampaikan sikapnya terkait tuntutan pendemo

SOFIFI, OT- Anggota DPRD Provinsi Maluku Utara (Malut) dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Malik Sillia setelah dilantik jadi wakil rakyat, Senin (23/9/2019) siang tadi, hanya beberapa menit langsung keluar dari kantor dan menemui massa aksi.

Sekretaris Wilayah PKB Provinsi Malut ini keluar menemui massa aksi dari DPD Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) dan forum pemuda Sofifi, karena mereka mendesak para wakil rakyat harus berkomitmen membangun infrastruktur di Sofifi serta tuntutan lainbyang selema ini belum diselesaikan anggota DPRD sebelumnya.

Ketika menemui massa aksi, Malik dipersilahkan untuk menyampaikan komitmennya di atas truk. "Saya akan bersama mahasiswa mengawal aspirasi rakyat," ungkap Malik.

Menurut Malik, apa yang menjadi tuntutan mahasiswa dan pemuda Sofifi akan dikawal bersama, karena saat ini dirinya bersama anggota dewan lain baru dilantik, sehingga belum bisa berbuat banyak.

"Bagi saya, status dan jabatan yang saya miliki saat ini tidak ada artinya, maka saya mengajak mahasiswa dan masyarakat agar tetap konsisten menyuarakan aspirasi, sehingga apa yang menjadi tuntutan masyarakat bisa tercapai," tegas Malik.

Menurutnya, sejumlah masalah yang disampaikan massa aksi hari ini merupakan kewajiban DPRD untuk diperjuangkan dan dikawal, sehingga apa yang menjadi aspirasi masyarakat dapat terwujud. 

Sementara tuntutan pendemo yaitu, DPRD Malut harus mengawal serta mendorong percepatan pembangunan kota Sofifi sebagai ibu kota provinsi. Selain itu, para wakil rakyat wajib mengawal 100 hari kerja Gubernur Abdul Gani Kasuba dan Wakil Gubernur M. Al Yasin Ali.

Selain itu, DPRD Malut agar lebih ketat mengawasi Pemprov dalam mengeluarkan izin perusahaan tambang, serta mendesak Pemprov agar membatalkan izin perusahaan tambang yang belum memiliki pengelolaan limbah berbahay dan beracun.

DPRD bersama Pemprov Malut menyelesaikan masalah harga komiditi berupa kopra, cengkih dan pala yang saat ini harganya masih anjlok.(red)


Reporter: Fauzan Azzam

BERITA TERKAIT