SOFIFI,OT- Komisi II DPRD Maluku Utara (Malut) mengusulkan kepada Gubernur Abdul Gani Kasuba agar segara membubarkan Perusahaan Daerah (Perusda) Kieraha Mandiri, karena dinilai tidak ada kontribusi ke Pendapat Asli Daerah (PAD).
Ketua komisi II DPRD Malut, Raisan Marsaoly kepada Indotimur.com menyampaikan, Perusda Kieraha Mandiri segera dibubarkan karena selama ini tidak pernah memberikan kontribusi ke daerah. Bahkan menambah beban di APBD.
"Masalah perusda sudah sejak lama tidak bisa diselesaikan, seingga dibubarkan saja meskipun ada Peraturan Daerah (Perda) yang mengatur. Tapi perda tersebut bisa dileburkan atau direview kembali tanpa menguras tenaga," katanya.
Menurutnya, komisi II yang membidangi masalah keuangan, akan merekomendasikan untuk dibubarkan. Sebab, selama ini tidak ada kontribus terhadap daerah.
"Saya bersama anggota komisi II pernah mengunjungi ayam petelur yang dikelolah langsung Perusda. Awalnya ayam petelur diberikan melalui APBD, berjumlah 500 ekor. Tapi dicek kembali 300 ekor sudah mati tanpa ada laporan atau bukti menerangkan bahwa ayam petelur mati," jelas, politisi NasDem ini.
Ia mengatakan, mestinya gubernur Malut lebih melihat persoalan apa yang dihadapi Persuda. Bukan menambah masalah.
Senada dikatakan, anggota DPRD Malut, Junaidi Djafar. Menurut Junaidi, sudah berulang kali DPRD menyampaikan ke gubernur untuk dipertimbangkan masalah Perusda. "Mulai awal proses didirikan, penganggaran serta direktur Perusda Kieraha Mandiri. Hanya saja saran selalu diabaikan oleh gubernur," ujarnya.
"Untuk itu, Perusda segera dibubarkan karena tidak menghasilkan PAD bagi daerah, justru sebaliknya APBD setiap tahun diberikan tanpa ada laporan pertanggung jawaban," ujar politisi PDIP Malut ini.
"Sekelas koperasi saja mereka ada buat rapat tahunan, tapi ini Perusda tidak pernah melakukan rapat untuk melaporkan perkembangan. Maka kami akan rekomendasikan agar gubernur bubarkan saja Perusda," tutupnya.
(al)
