Home / Indomalut / Sofifi

PUPR Malut Akan Kawal Usulan Bupati Haltim Soal Jalan Maba-Sagea dan Jembatan Sungai Get

05 April 2021
Santrani Abusama

HALTIM, OT- Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Maluku Utara (Malut), akan menindak lanjuti usulan Bupati Halmahera Timur (Haltim) Ubaid Yakub, agar Pemerintah Provinsi Malut memperhatikan rencana pembangunan jembatan sungai Get yang menghubungkan Kabupaten Haltim dan Halteng, serta pembnagunan jalan Maba-Sagea.

Kepala Dinas PUPR Malut, Santrani Abusama mengatakan, terkait usulan Bupati Haltim soal jembatan sungai Get di daerah perbatasan yang menghubungkan antara Kabupaten Haltim dan Halteng merupakan sebuah usulan kemanusiaan yang luar biasa.

“Saya menyebutkan itu usulan kemanusiaan karena ada satu daerah dengan daerah lain yang belum terintegrasi, kemudian hari ini ada usulan dan harus dilakukan agar terintegrasi serta terkoneksi, maka itu harus disentuh baik,” kata Santrani, Senin (05/04/2021).

Menurutnya, terkait usulan kemanusiaan baik ini akan ditindak lanjuti dengan melaporkan kepada Gubernur Malut Abul Gani Kasuba.

“Slanjutnya usulan ini akan saya teruskan kepada Bappeda Provinsi bahwa ini adalah hasil dari usulan Bupati Haltim,” katanya.

Menurut Santrani, status jembatan itu apabila statusnya provinsi maka itu akan lebih mudah dan bagus, namun apabila status itu Nasional maka dirnya akan berkomunikasi dengan Balai untuk diusulkan pada tahun 2022, sehingga masyarakat Haltim dan Halteng dapat bersilaturahmi tanpa mengalami hambtan seperti apa yang disampaikan oleh Bupati bahwa transportasi akses Haltim terkandala sungai Get.

Lanjut dia, begitu juga rencana pembangunan jalan Maba-Sagea (Halteng) dirnya belum tahu pasti status jalan tersebut, apakah statusnya Provinsi atau Nasional mapun Kabupaten.

“Tapi saya akan tetap melanjutkan usulan ini ke Gubernur, apabila status jalan itu Provinsi atau statusnya Nasional, maka saya akan membuat surat di tujukan kepada Kementrian PUPR RI sehingga jalan ini bisa dibangun di tahun 2022,” ujar Santrani.

Dia menambahkan, infrastruktur ini adalah membangun peradaban dan peradaban yang dimaksut adalah menjalin silaturahmi antara satu dengan yang lain, kemudian menumbuhkan perekonomian daerah. (dx)(dx)


Reporter: Rudi Mochtar
Editor: Fauzan Azzam

BERITA TERKAIT