SOFIFI , OT - Provinsi Maluku Utara (Malut) terancam batal ikut Pra Pekan Olahraga Nasional (Pra-PON), karena terkendala dengan anggaran.
Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) provinsi Maluku Utara, Djafar Umar menyampaikan, persiapan mengahadapi kualifikasi PON 2019, KONI mengikutsertakan sekitar 28 cabang olahraga di Pra PON, yang terdiri dari atlet serta pelatih, sehingga saat ini telah melakukan verifikasi atlet.
Lanjut dia, seberapa persiapan masing-masing cabang olahraga tergantung pada pembiayaan. untuk itu, KONI provinsi Malut membutuhkan anggaran Pra-PON kurang lebih Rp 7 miliar. Namun dana yang tersedia hanya Rp 2 miliar.
"Hari ini kami bertemu dengan pak gubernur untuk menyampaikan kebutuhan anggaran selama pra kualifikasi. Dan itu akan disetujui pada perubahan anggaran APBD 2019," harap Djafar, Rabu (27/2/2019).
Lanjut dia, apabila anggaran tidak sesuai kemungkinan besar akan mempengaruhui prestasi altet, maka mulai saat ini KONI mempersiapkan kegiatan Pra-PON sehingga Malut bisa lolos untuk mengikuti PON 2020 di Papua.
Ia menambahkan, masalah anggaran tentunya harus secepatnya diantisipasi oleh Pemprov, apalagi atlet muda Malut lagi bersemangat dalam mengikuti latihan serta pertandingan lomba. "Kalau anggaran tidak mencukupi, maka dampak untuk Pra-PON pasti gagal dilaksanakan," tutur mantan pejabat Pemprov ini.(al)