SOFIFI , OT - Masyarakat 10 desa Kecamatan Galela Kabupaten Halmahera Utara, provinsi Maluku Utara (Malut), tidur di halamanbkantor gubernur, Rabu (23/1/2019) malam tadi.
"Kami tadi malam tidur di jalan masuk gerbang kantor gubernur. Kami buktikan komitmen untuk menunggu gubernur Abdul Gani Kasuba, datang dan melihat secara nyata apa dialami masyarakat,"ungkap Ketua Serikat Petani Galela (SPG), Arif Bira Masih, Kamis (24/01/2019) pagi tadi yang ditemui Indotimur.
Dikatakan, belum bisa memastikan kapan masyarakat balik ke Galela, semua itu bisa dilakukan. Namun menunggu keputusan janji gebernur, untuk menyelesaikan permasalah antar petani di 10 desa dan pihak perusahaan PT. KSO Capitol Kasagro.
Ia menuturkan, tahun 2014 terjadi perselisihan antar petani dan PT. BWLM sebagai perusahaan yang melanjutkan, Hak Guna Usaha (HGU) atas nama ex PT GAI. Dimana perselisihan diawali dengan penggusuran beberapa lahan petani, dengan alasan mereka memegang HGU yang sah.
"Kami pada dasarnya tetap mempertahankan tanah dan tumbuhan demi mencukupi kehidupan serta menyekolahkan anak-anak kami hingga diperguruan tinggi," tutur Arif sambil mengeluarkan air mata.
Kenapa petani terus pertahankan, lanjut dia, karena lahan dijanjikan sebelumnya tidak pernah diwujudkan pihak perusahaan pemegang HGU, dan Pemda, sehingga petani kembali mengambil tanah yang mereka miliki sebelum dikuasi PT GAI.
Bahkan, dalam kesepakatan perjanjian gubernur, BPN Malut dan PT. Global Agaronusa Indonesia (PT.GAI)
"Pemerintah provinsi dan BPN menyediakan lahan cadangan seluas 2.000 Ha serta PT GAI berkewajiban melakukan Land Clering. Namun kemudian ingat janji sampai saat ini,"katanya, sesuai perjanjian.
Sementara, informasi dihimpun Biro Protokol Komunikasi Publik dan Kerjasama, pagi ini gubernur Abdul Gani Kasuba dan wakil gubernur M Natsir Thaib, menuju Halmahera Barat, dalam rangka menghadiri acara pelantikan HKTI yang dihadiri langsung ketua umum DPN HKTI jendral (purn) Moeldoko(al)