SOFIFI, OT- Akademisi Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU), Helmi Alhadar menyampaikan, pernyataan Gubernur Malut Abdul Gani Kasuba (AGK) saat melakukan pelantikan struktur di kabinetnya dengan menggantikan 11 Kepala dinas dan jajaran di bawahnya menarik untuk disimak.
Kata Helmi, dalam kesempatan itu, AGK mengatakan, dia ingin para kabinet di bawah bekerja secara terkoordinasi dan transparan sehingga dapat mencapai apa yangg menjadi sasaran dari tujuan tersebut.
Tidak sebgaimna sebelumnya, dimana AGK mengatakan bahwa selama ini terkesan kerja belum terkoordinasi sebagaimna mestinya. Untuk itu, setelah 10 tahun bersama, sudah semestinya dapat bekerja bersama-sama dengan membangun komuniksi yang lebih baik.
Pelantikan OPD kali ini telah disetujui oleh Kemendagri dan tentunya ini bukan pelantikan yang terakhir, dan akan dievaluasi setiap 3 bulan. “Dengan begitu, terkesan AGK kali ini ingin lebih serius menylesaikan pekerjaannya sebagai gubernur yang lebih baik dari sebelumnya,” ujar Helmi.
Kata Helmi, sudah sepatutnya gubernur lebih bersikap profesional dan tegas dalam melakukan tugasnya sebagai kepala daerah, apalagi ini merupkan periode terakhir untuknya. Sebab, kalau pada kesempatan ini, gubernur tidak memanfaatkan kesempatan dengan baik, maka suatu saat dia akan menyesal karena merasa tidak berbuat banyak saat berkesempatan dan akan tercatat dalam sejarah yang kurang indah.
“Untuk itu, kita sangat berharap gubernur lebih serius menggenjot para kabinetnya agar bekerja lebih keras mengingat banyaknya persoalan yang sedang dihadapi. Dengan berprestasi dan berpegang pada rakyat akan lebih mungkin AGK didukung oleh masyarakat yang membuat AGK akan lebih nyaman,” pungkasnya.
Apalagi, lanjut Helmi, Presiden Jokowi sendiri akan memantau daerah-daerah agar terus mengimbangi kebijakan-kebijakan yang menjadi sasarannya. “Sebelumnya AGK sempat mengatakan kalau selama ini orang lebih memandang dirinya sebagai ustad, tapi kini dirinya ingin dilihat sebagai gubernur,” ujar dosen Illmu Komunikasi UMMU ini.
“Kalau memang begitu, berarti terindikasi bahwa AGK akan bertindak lebih profesional dan tegas sebagai seorang gubernur, ketimbang ustad yang selama ini diidentikan sebagai seorang yang lillahitaala dan penuh sabar dengan perilaku anak buahnya yang kurang memuaskan,” ucap Helmi.
Halemi berharap, zaman sudah sangat berubah, dan harus bergerak maju. Mudah-mudahan ini tidak sekedar manuver gubernur untuk sekedar menaiki popularitasnya yang belakangan ini terus mengalami kemerosotan.
“Untuk itu, mungkin kita perlu memberikan dukungan dan dorongan agar gubernur bisa lebih optimal. Jadi, kita tunggu keprofesionalan, ketegasan dan gebrakan pak gubnur!,” demikian Helmi menutup komentarnya.(red)