Home / Indomalut / Sofifi

Harapan Warga Sula Besi Barat Untuk Nikmati Jalan Masih Sebatas Mimpi

24 Juli 2019
Lakalantas di Gunung Namtua yang menimpah waga Desa Nahi Kecamatan Sula Besi Barat beberapa bulan lalu

SOFIFI, OT- Harapan masyarakat Kecamatan Sula Besi Barat, kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) agar menikmati jalan yang layak, masih sebatas mimpi.

Betapa tidak, ruas jalan Provinsi yang meliputi Desa Malbufa sampai Desa Wai Ina itu, baru akan dikerjakan tahun depan. Itu pun masih sebatas perencanaan oleh Pemerintah Provinsi Maluku Utara (Malut).

Jalan lintas yang kerap jadi langganan lakalantas tersebut bakal diusulkan pada tahun 2020 dengan alokasi anggaran senilai Rp 25 miliar dengan status proyek multiyears. Ihwal ini disampaikan Mansur Sangaji, anggota DPRD Provinsi Dapil Sula-Taliabu.

Menurutnya,  persoalan jalan di Sula sudah ia sampaikan ke Gubernur dan  Dinas Pekerjaan Umum (PU) Malut melalui rapat paripurna beberapa waktu lalu. "Saya sudah sampaikan ke Gubernur dan PU. Dan ruas jalan Malbufa-Wai Ina perencanaan nanti 2020. Ruas jalan itu masuk multiyears 25 Miliar," katanya, Rabu (24/7/2019).

Menurut politisi Gerindra ini, jalan dengan volume kurang lebih 30 kilo meter itu ditargetkan selesai dikerja dalam jangka waktu tiga tahun.

Jalan tersebut,  lanjut Mansur, sudah dianggarkan pada APBD Induk 2019 senilai Rp 800 juta. Hanya saja anggaran tersebut untuk konsultan buat perencanaan jalan, jembatan ruas jalan, persiapan masuknya multiyears. "Untuk APBD 2019 dianggarkan senilai Rp 800 juta untuk Konsultan buat perencanaan jalan dan jembatan ruas jalan Malbufa-Wai Ina, persiapan multiyear masuk 2020,"jelasnya.

Karena itu Mansur berharap,  masyarakat tetap bersabar. Dia pastikan jalan lintas tersebut akan dikerjakan."Kami meminta masyarakat bersabar.  Yang pasti jalan itu akan dikerjakan,” tutup Mansur sembari menyatakan untuk jalan Dofa dan Aupon Hia status reguler.

Sementara, Plt Ketua Himpunan Pejalar Mahasiswa Sula Besi Barat (HIPMA-SULBAR), Gajali Fataruba mendesak agar pemerintah Provinsi maupun Kabupaten Sula segera mengambil langkah taktis agar menggusur Gunung Mantua. Sebab,  meneurutnya Gunung yang terletak di anatara desa Fokalit dan Desa Paratina itu sudah banyak memakan korban.

"Menunggu proyek Multiyears tidak menjamin terjadinya kecelakaan.  Karena itu,  demi akses warga Sula Barat,  kami meminta agar pemerintah siasati gunung itu sedikit direndahkan," pintanya.

Gajali bahkan menyatakan mosi tidak percaya pada Pemkab Sula. Pasalnya Pemkab melalui Bupati, Hendrata Thes berjanji akan prioritaskan Gunung Mantua dengan menganggarkan pada APBD Sula 2019. "Kami menganggap Bupati berbohong. Karena dia (Bupati) berjanji akan segera menggusur Gunung Mantua. Tapi sampai sekarang hasilnya nihil," tukasnya. (red)


Reporter: Fauzan Azzam

BERITA TERKAIT