SOFIFI, OT - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Maluku Utara akan mendorong nelayan kecil di Malut untuk mendapatkan sertifikat Ecolabelling Marine Stewardship Council (MSC).
Kepala DKP Maluku Utara, Abdullah Assagaf mengatakan, di Malut mencapai 70 persen tangkapan tuna diperoleh dari nelayan kecil yang umumnya menggunakan alat penangkapan ikan tradisional dan ramah lingkungan, seperti pancing ulur tuna.
Kata dia, untuk mendorong peningkatan kapasitas dan terus memberikan pendampingan bagi nelayan kecil, maka DKP akan melibatkan Yayasan Masyarakat dan Perikanan Indonesia (MDPI) sebagai mitra kerja agar terus mendorong para nelayan untuk mendapat sertifikasi MSC, karena nelayan yang mendapatkan sertifikat MSC merupakan anggota kelompok nelayan fair trade binaan MDPI.
"Melalui kerjasama dengan MDPI ini, kami akan terus mendorong para nelayan kecil untuk mendapatkan sertifikat MSC," ungkap Abdullah, Selasa (21/12/2021).
Kaid DKP mengaku, hal ini dilakukan karena jika para nelayan di Malut sudah mendapatkan sertifikasi MSC tentu nelayan akan lebih menguatkan akses pasar produk ikan tuna Malut di Amerika dan Uni Eropa dari hasil tangkapan di Malut.
"Untuk penyusunan harvest strategi pengelolaan perikanan tuna ini tentu kami juga mengacu pada lima tindakan pengelolaan perikanan tuna yakni, pengendalian penggunaan rumpon, penutupan daerah penangkapan, pembatasan jumlah hari penangkapan, pengendalian jumlah kapal, dan pengendalian tingkat hasil tangkapan," tutup Abdullah Assagaf.(ian)