SOFIFI, OT- Sejumlah cleaning service kantor gubernur Maluku Utara (Malut), kembali mengancam akan melakukan mogok kerja, jika gaji mereka tidak dibayar oleh Biro Umum dan Perlengkapan Setprov Malut.
Para cleaning service belum menerima gaji selama tiga bulan, yakni Januari hingga Maret. Informasi yang dihimpun melalui Biro Umum dan Perlengkapan Setda Malut, telah mengajukan permohonan di Badan Pengelolaan Keuangan dan Pendapatan Aset Daerah (BPKPAD), namun belum juga dicairkan.
Maryati, salah satu cleaning service, saat ditemui Indotimur.com, Rabu (4/4/2018) siang tadi menyampaikan, sudah memasuki tiga bulan sejak terhitung Januari hingga Maret, gaji belum juga dibayarkan.
"Kami sudah tidak semangat, karena ongkos seharian saja tidak bisa bayar sebab gaji belum juga dibayarkan,"terang Maryati kepada Indotimur dengan wajah sedih.
Tidak hanya itu, Maryati menjelaskan, meskipun gaji mereka telah diambil alih pihak ketiga, dalam hal ini perusahan, tapi mestinya ada koordinasi antara Pemprov dan pihak ketiga. "Mereka selalu saja alasan, masalah pembayaran sudah diambil alih pihak ketiga,"katanya.
"Setiap bulan menerima sekitar Rp 1,5 juta tapi total secara keseluruhan Rp 4,5 juta, dengan karyawan berada kantor gubernur 78 orang. Kami jujur sebelum bapak-bapak melakukan aktivitas pukul 08.00, saya dan teman-teman sudah datang setelah adzan subuh,"jelasnya
Lanjut dia, apalagi masuk bulan keempat, secara otomatis belum dibayar maka akan bertambah semakin banyak tunggakan gaji terhadap cleaning servieve.(al)