SOFIFI , OT - Alumni angkatan PPRA LVII, Lembaga Ketahanan Nasional Repubalik Indonesia (LEMHANNAS-RI), Abubakar Abdullah mengatakan, Lemhannas adalah rumah untuk melatih jati diri kepemimpinan.
"Saya di Lemhannas telah menjalani program pendidikan selama 8 bulan, yang melalui proses pendidikan begitu sulit, karena selama 7 bulan pendidikan berjalan, saya diperhadapkan dengan pendidikan ala militer dan kedisplinan tingkat militer. Namun, semuanya itu bisa dilewati, dengan penuh ketekunan,"ungkap Abubakar Abdullah, pada Indotimur.com, Kamis (6/9/2018).
Dari beberapa tahapan awal pendidikan, kata dia, dilatih untuk menjadi seorang pemimpin yang memiliki mental tangguh dan kedisplinan, sesuai visi dari Lemhannas-RI, yakni Menjadi Lembaga pencetak kader dan pemimpin nasional serta komponen bangsa yang berkualitas dan mampu memenuhi tuntutan kebutuhan maupun kemajuan pembangunan disertai keunggulan dalam inovasi, kreativitas, integritas, dan etos kerja sumber daya manusia untuk mewujudkan kemandirian bangsa dalam rangka menjaga ketahanan nasional.
Dijelaskan, dalam proses pendidikan di Lemhannas, memang menghadirkan pembelajaran secara utuh, dari mulai melatih untuk kedisplinan, juga memberikan pembelajaran yang inovatif dan berintegritas. Bahkan, menyediakan pembelajaran dari semua aspek dengan metode kedisplinan yang luar biasa.
Selain pendidikan di lapangan dengan khas militer, lanjut dia, pendidikan kelas juga yang kreatif, dan pendidikan lewat lintas Negara-Negara, Eropa juga dilaksanakan. Untuk melengkapi pembelajaran tersebut, peserta Lemhannas angkatan PPRA LVII terbagi-bagi kelompok untuk mengunjungi di beberapa tempat.
"Saya kebutulan mendapatkan kesempatan belajar dan mengunjungi ke salah satu negara, yang terletak di Eropa tengah yakni Polandia,"katanya.
Dikatakan, kini sudah sampai pada tahap akhir, dengan menyusun tugas akhir dengan tema, “Eksistensi Kepemimpinan Nasional Guna Memperkokoh Persatuan dan Kesatuan Bangsa” yang lokus penelitiannya di Maluku Utara.
Ia berharap, pendidikan ini sudah semestinya diikuti, para pemimpin-pemimpin daerah maupun jajaran pemimpin dalam struktur birokrat (ASN), karena pendidikan ini sangat penting dalam melatih mental secara pengetahuan yang berkembang saat ini dan pembelajaran secara inovatif, sehingga dapat menciptakan suatu struktur kepemimpinan yang tidak terjerat dalam berbagai permasalahan dalam lingkup kepemimpinan.
Karena ini juga adalah program Pemerintah Pusat dan juga anggarannya dari APBN, maka sepatutnya mengikuti proses tes dan bersaing dengan kemampuan yang ada.
"Saya juga menyampaikan banyak terimakasih, kepada pembimbing pak Albert Inkriwang. Telah sabar dalam membimbing serta semua pihak turut membantu, untuk mensukseskan sekolah saya selama 8 bulan di Lemhannas,"tutur Sekretaris DPRD Malut ini.
Sekedar diketahui, tepatnya pada Februari 2018, Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia ( LEMHANNAS-RI), menerima 90 orang lebih untuk mengikuti program pendidikan reguler angkatan (PPRA LVII) tahun 2018.
Perserta yang mengikuti pendidikan ini, kebanyakan dari TNI/Polri, yang berpangkat tinggi dan sebagian kecil dari ASN. Termasuk salah satu putra terbaik Maluku utara, yakni Abubakar Abdullah, saat inj masih menjabat sebagai Kepala Sekretariat Dewan Provinsi Maluku utara.(al)