TERNATE, OT - Berdasarkan hasil evaluasi dan analisasi Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Maluku Utara pada Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres jajaran, Kabupaten Halmahera Utara (Halut) masuk dalam zona rawan kecelakaan lalulintas, sementara Kota Ternate masuk sebagai kota paling tinggi pelanggaran lalu-lintas di jalan raya.

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Malut, Kombes (Pol) B Twedi Aditya Bennyadhi mengatakan berdasarkan pemetaan wilayah sesuai evaluasi dan analisa, wilayah Kabupaten Halut, masuk dalam kategori wilayah zona rawan kecelakaan lalu-lintas (laka lantas), sementara Kota Ternate, merupakan wilayah dengan tingkat prlamggaran lalulintas tertinggi dari 10 Kabupaten Kota di Malut.

“Paling banyak tingkat kerawanan laka lantas itu ada di Halut," ujar iKombes (Pol) B. Twedi Aditya Bennyadhi dalam pertemuan dengan sejumlah wartawan di cafe rumah kopi Kelurahan Stadion Kecamatan Ternate Tengah pada, Selasa (22/9/2020).

Menurutnya, pada ketegori zona paling tinggi pelanggaran lalu-lintas sesuai hasil analiasa dan evaluasi, adalah Kota Ternate, "di Kabupaten Kota yang lain ada juga pelanggaran dan kecelakaan, tetapi tidak meninjol," ungkapnya.

Untuk menekan angka kecelakaan dan pelanggaran lalu lintas, lanjut dia, Ditlantas Polda Malut bersama Satlantas jajaran, intens melakukan sosialisasi termasuk pada dua daerah ini (Halut dan Ternate).

"Kami akan terus melakukan sosialisasi keselamatan berlalu-lintas di jalan raya sehingga angka kecelakaan dan pelanggaran bisa lebih ditekan di.masa yang akan datang," katanya.

Dalam kesempatan itu, Kombes (Pol) B. Twedi Aditya Bennyadhi meminta dan mengajak seluruh masyarakat di wilayah Provinsi Malut untuk tetap mematuhi peraturan lalu-lintas, karena kecelakaan yang kerap terjadi di jalan raya diawali dari sebuah pelanggaran.

"Kami minta seluruh pengguna jalan untuk bersama-sama mematuhi aturan yang ada sehingga kegiatan aktivitas lalu-lintas terutama transportasi darat tidak terganggu dan bisa berjalan dengan lancar," harapnya. (ian)