TERNATE, OT - Maraknya peredaran minuman keras (miras) tradisional jenis cap tikus yang dipasok melalui sejumlah pelabuhan di Kota Ternate, Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Ternate, AKBP Azhari Juanda meminta kepedulian semua pihak untuk melakaukan upaya pencegahan.

Azhari mengklaim, pihaknya melalui Polsek jajaran secara intens melakukan berbagai upaya pencegahan dan penindakan terhadap peredaran dan penggunaan miras di wilayah hukum Kota Ternate.

"Penanggulangan miras, Polres Ternate dan Polsek jajaran tidak pernah henti-hentinya menangani masalah ini, hanya saja, hingga saat ini Polres Ternate belum memberantas secara tuntas hanya bisa meminimalisir masuknya miras ke Kota Ternate," kata Kapolres.

Sedangkan untuk menanggulangi penggunaan miras, lanjut Kapolres, pihaknya belum secara optimal, namun berbagai upaya terus dilakukan termasuk melakukan tindakan dan pembinaan bagi pengguna, "dengan cara pembinaan di mesjid Kelurahan Soa puncak, jika kedapatan yang minum maka kami amankan di Polres Ternate dan akan di bawa mesjid Soa puncak untuk dilakukan pembinaan mental dan rohani berkaitan dengan agama," terangnya.

Kapolres berharap, dengan cara seperti ini, pengguna miras tidak mengulangi lagi, "dan jika masuknya miras di Kota Ternate kami sudah berusaha semaksimal mungkin, hampir tiap hari kami lakukan razia dan temukan miras namun tidak habis-habisnya masuk di Kota Ternate," ungkap Kapolres.

Meski demikian, Kapolres mengklaim, dengan upaya patroli dan razia, pihaknya telah meminimaliair peluang dan kesempatan warga untuk minum miras karena barang bukti sebagian sudah diamankan.

"Tentu ini saya Kapolres Ternate inginkan ada kepedulian bersama dari semua pihak jika kita betul-betul cegah Ternate tidak boleh ada miras maka mari kita kerja sama," ujar Kapolres kepada indotimur.com Rabu (2/10/2019).

Orang nomor satu di jajaran Polres Ternate itu meminta peran semua pihak untuk bersama-sama memerangi peredaran dan penggunaan miras di Kota Ternate, "mari kita sama-sama mencegah, masuknya miras di Kota Ternate, semua pihak harus berperan, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat, pemuda dan masyarakat secara umum, apalagi Perda miras dalam proses revisi, saya berharap, Perda ini segera disahkan agar ada hukuman yang bisa membuat efek jera bagi pemasok dan pengguna," jelas Kapolres.

Kapolres menambahkan, efek miras sangat banyak dan berpotensi menimbulkan dampak kejehatan dan pelangggaran lainya, "seperti saat berkendara dipengaruhi miras, ini'kan sangat berbahaya bagi diri sendiri maupun berbahaya bagi orang lain," sebut Kapolres seraya menyebut, Polres mencatat kecelakaan lalu lintas yang kerap terjadi, hampir semuanya dipengaruhi miras.

"Tentu kami Polres Ternate tidak mau kejadian yang seperti begitu, maka kami rutin melakukan patroli, razia dan jika kedapatan kami lakukan pembinaan preventif di mesjid dan kegiatan preventif lainya.seperti sosialisasi di mesjid yang ada di Kota Ternate,"pungkasnya. (ian)