TERNATE, OT - Sepekan jelang pemungutan suara Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) 17 April mendatang, Kepolisian Daerah (Polda) Maluku Utara (Malut) terus memantau perkembangan media sosial dan penyebaran berita di media online.

Kabid Humas Polda Malut, Hendri Badar dalam keterangan resminya, mengatakan, jelang masa tenang atau minggu tenang Pilpres dan Pileg, membutuhkan konsenterasi penuh dari semua pihak, baik aparat penyelenggara Bawaslu dan KPU maupun aparat keamanan termasuk masyarakat yang akan memilih.

Dalam masa tenang, lanjut Kabid, masyarakat diharapkan untuk tenang dan tidak melakukan upaya-upaya provokasi melalui media sosial maupun media mainstream, "kepada masyarakat khususnya netizen pengguna HP, di media sosial online maupun media mainstream, agar jangan memperovokasi melalui berita hoax, kebohongan, ujaran kebencian maupun netspeed internet," kata Kabid di Mapolda, Kamis (11/4/2019).

Dia menghimbau kepada seluruh komponen untuk berhati-hati dalam menggunakan media sosial, sebab dapat berdampak hukum. "Adapun berita-berita yang tersebar yang belum diketahui objekifitasnya, kebenaranya, maka harus dicek kebenaran itu, di search atau bisa dikatakan searching, kemudian disaring dengan betul berita dari mana apa bisa dipertanggung jawabkan objekfitasnya sumbernya baru bisa di share," ungkapnya.

Kabid menambahkan, Polda Malut sebelumnya sudah melaksanakan operasi Mantab Bhrata 2019 untuk menghadapi Pilpres dan Pileg, "yang mana sudah didahului dengan Satgas Nusantara, Satgas Sarbe crime dan saber trock yang sudah bekerja secara maksimal," tukas juru bicara Polda Malut, Hendri Badar sembari menyebut, sejauh ini, Polda belum menemukan pelamggaran.

"Jka kedepatan, maka langsung ditindak sesuai hukum yang berlaku," tegasnya.(ian)