Home / POLRI

Ditlantas Polda Malut Masuk Urutan Dua Program Keselamatan Tahun 2020 di Indonesia

20 Mei 2020
Kombes (Pol) Abrianto Paradede

TERNATE,  OT  - Direktorat Lalulintas (Ditlantas) Polda Maluku Utara (Malut) masuk urutan dua dalam program keselamatan Tahun 2020 di Indonesia yang dilakukan oleh Korps Lalu Lintas (Korlantas) Mabes Polri.

Ditlantas Polda Malut dinilai tercepat kedua dalam menyelesaikan program peduli keselamatan Polri tahun 2020 tahap I yang terhitung sejak 15 April 2020 hingga 15 Mei 2020.

Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Maluku Utara, Kombes (Pol) Abrianto Paradede mengatakan, Ditlantas Polda Malut hingga saat ini sudah 100 persen menyelesaikan program peduli keselamatan Polri tahun 2020 tahap I yang terhitung sejak 15 April 2020 hingga 15 Mei 2020.

"Sudah sebanyak 1.622 sopir di Malut yang mendapatkan pelatihan protokol pencegahan covid-19, dan pendistribusian buku tabangun yang isinya Rp 600 per orang atau sopir juga sudah 100 persen," ujar Dirlantas Polda Malut Kombes (Pol) Abrianto Pardede, kepada indotimur.com, Rabu (20/5/2020).

Dirlanlantas Polda Malut mengaku, pihaknya akan memulai tahap II pada 5 Juni 2020 sampai dengan 5 Juli 2020.

"Tahap I Polda Malut mendapat peringkat kedua sedangkan pertama adalah Ditlantas Polda NTB," kata Kombes (Pol) Abrianto.

Abrianto mengaku, anggaran tahap I sebesar Rp 973 juta, yang sudah didistribusi ke peserta atau sopir di Malut sebanyak 1.622 orang. Jumlah itu terdiri dari 213 sopir di Kota Ternate.

Kabupaten Halmahera Utara (Halut) sebanyak10 sopir bus, 35 sopir truck, 33 sopir angkot dan 74 sopir travel. Di kabupaten Halmahrra Selatan (Halsel) 129 sopir truck dan 99 sopir angkot. Kabupaten Halmahera Timur (Haltim) terdiri dari 25 sopir truck dan 157 sopir travel.

Selain itu, di Kabupaten Halmahera Barat (Halbar) 15 sopir truck dan 47 sopir travel, di kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) 20 sopir truck dan 75 sopir travel. Kabupaten Pulau Morotai sebanyak 20 bus, 44 sopir truck dan 52 sopir travel. Kota Tidore Kepulauan (Tikep) 65 sopir truck, 100 sopir angkot dan 167 ojek pangkalan, sedangkan di Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) ada 26 orang kernet, 48 sopir truck, 68 sopir angkot dan 100 ojek pangkalan. 

"Hingga sekarang program tersebut sudah disalurkan ke sopir yang ada di Malut, berdasarkan data yang telah dikantongi," jelasnya.

Menurutnya, untuk program tahap I tidak bisa mengakomodir semua sopir angkot di Malut, karena kekuatan ekonomi juga terbatas, sehingga belum bisa membuat yang terbaik.(ian)


Reporter: Ryan

BERITA TERKAIT