TERNATE, OT - Kepala Kepolisian Resor (Polres) Ternate, AKBP Anita Ratna Yulianto memberikan imbauan kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati saat beraktivitas di tengah cuaca ekstrem disertai angin kencang yang tengah melanda wilayah provinsi Maluku Utara. Selasa (7/10/2025).
Ajun Komisaris Besar Polisi itu mengatakan, perubahan cuaca saat ini berpotensi menimbulkan gangguan di berbagai jalur transportasi, baik darat, laut, maupun udara.
"Saya menghimbau kepada masyarakat khususnya di Kota Ternate baik di darat mengigat cuaca belakang ini kurang bersahabat untuk lebih waspada," ucap Kapolres.
Kapolres mengingatkan sekarang ini cuaca kurang bersahabat baik di darat anginnya juga kencang di laut ombaknya juga tinggi semoga masyarakat tetap dalam keadaan sehat tanpa kurang satu apapun.
"Jika keluar rumah diperhatikan kepentingannya, jika kepentingannya bisa keluar rumah, jika tidak penting-penting bangat mohon di rumah saja," imbuhnya.
Kapolres Ternate juga menekankan pentingnya mengikuti prakiraan cuaca dari BMKG dan segera menginformasikan potensi bahaya kepada warga sekitar.
Dia memastikan bahwa Polres Ternate telah menyiagakan personel untuk menghadapi kondisi darurat, bekerja sama dengan instansi terkait.
"Kami siap hadir dan membantu kapan pun dibutuhkan. Jika terjadi keadaan darurat, masyarakat bisa menghubungi Call Center 110 atau datang langsung ke kantor polisi terdekat," tutur Anita.
BACA JUGA : Cuaca Buruk Wali Kota Imbau Warga Ternate Ikhtiar
Orang nomor satu di jajaran Polres Ternate itu berharap masyarakat Kota Ternate dapat melalui musim penghujan dengan selamat dan senantiasa dalam lindungan Allah SWT.
Sebagai langkah preventif, Kapolres Ternate juga mengajak warga untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan melalui kegiatan gotong royong, seperti membersihkan saluran air dan selokan yang tersumbat.
Mantan Wakapolres Tidore itu menegaskan bahwa tindakan sederhana ini dapat mencegah bencana di Kota Ternate.
"Mari mulai dari hal kecil, seperti tidak membuang sampah sembarangan, dan memperkuat tebing dengan tanaman penahan air," kata Anita mengakhiri.
(ier)
