HALTENG, OT - Pasangan calon gubernur/wakil gubernur Maluku Utara (Malut), nomor urut 2, H Burhan Abdurahman - Ishak Jamaludin (BUR-JADI), dijemput tarian Cakalele khas Togale, saat tiba di desa Sagea Kiya kecamatan Weda Utara kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) provinsi Malut.
Kedatangan pasangan nomor urut 2 dalam Pilkada Malut di kecamatan Weda Utara itu, untuk melaksanakan kampanye di zona III yang meliputi, kabupaten Halteng dan Halsel.
Turut mendampingi pasangan BUR-JADI, ketua DPW PBB, Ahmad Djabid, wakil ketua DPRD Halteng, dr Hariyadi Ahmad, ketua DPC partai Hanura Halteng, Zulkifli Alting, sejumlah fungsionaris dan pengurus partai NasDem, partai Demokrat, PKB, Hanura dan PBB kabupaten Halteng.
Calon wakil gubernur Malut, Ishak Djamaludin saat berpidato mengatakan, sebagai anak daerah, tentu memiliki kewajiban dan tanggungjawab untuk mewujudkan harapan maayarakat yang menginginkan provinsi ini sejajar dengan daerah lain di Indonesia.
"Ada alasan saya untuk mendampingi pak Bur, yang pertama tentu nawaitu untuk membangun Maluku Utara untuk mensejahterakan masyarakat Maluku Utara. Kenapa harus pak Bur, karena yang pertama, pak Bur itu sosok yang sederhana sosok yang memiliki harapan dan terpenting, beliau telah merubah wajah kota Ternate menjadi lebih baik, lebih indah dan lebih berwarna," ujar Ishak Jamaludin.
Sementara itu, dihadapan ratusan warga desa Sagea Kiya, calon gubernur Maluku Utara, H Burhan Abdurahman menyampaikan, pengalamam memimpin Ternate dengan kemajemukan akan diterapkan di provinsi Malut, jika rakyat Malut memberikan kepercayaan kepada pasangan BUR-JADI dan diridhai Allah SWT.
Dikatakan, kota Ternate sebagai salah satu kota berkembang, tentu dihuni oleh berbagai macam karakter masyarakat. "Di Ternate itu, hidup semua suku di Indonesia, kota yang majemuk dengan berbagai problem kota. Untuk memimpin Ternate, dibutuhkan seni, dibutuhkan inovasi-inovasi, insya Allah jika rakyat Maluku Utara mempercayakan kami, maka pengalaman saya selama memimpin Ternate, akan kami, saya dan pak Ishak terapkan di provinsi Maluku Utara," tukas Haji Bur.
Wali kota dua periode itu menambahakan, untuk menjadikan rakyat Malut menjadi lebih baik, pasangan BUR-JADI memiliki sejumlah program unggulan untuk membuat provinsi Malut menjadi provinsi yang bermartabat, provinsi yang sejajar dengan provinsi-provinsi lain di Indonesia.
"Saya dan pak Ishak ini, tidak akan memberikan janji-janji. Saya setiap datang ke daerah, tentu tidak sekedar datang dan menyampaikan program, tetapi saya juga mengamati persoalan-persoalan yang terjadi di daerah-daerah. Ini tentu akan dijadikan sebagai bahan evaluasi, sebagai bahan untuk membangun Maluku Utara kedepan," kata Burhan sembari menyebut sejumlah program yang akan dijalankan jika rakyat Malut memberi amanah kepada pasangan BUR-JADI.
Diakhir pidato politiknya, Burhan Abdurahman meminta warga di bumi Fogogoru untuk menolak politik uang yang dilakukan oleh oknum-oknum tim sukses kandidat tertentu. "Kita jangan mau hak politik kita dibayar hanya dengan 50 ribu, 100 ribu sampai 250 ribu. Hak politik kita itu karunia dari Allah, itu hak azazi kita sebagai manusia dan hanya akan digunakan 5 tahun, jangan gadaikan hak politik dengan harga 50 ribu, 100 ribu atau 250 ribu, karena itu cara-cara yang curang, itu merusak sistim demokrasi kita, sehingga saya ingatkan, jangan mau hak politik Bapak/Ibu dibayar," tukasnya.
Usai menenui warga desa Sagea Kiya, rombongan BUR-JADI langsung menyambangi masyarakat desa Messa kecamatan Weda Selatan.(thy)