TERNATE, OT- Tim sukses Calon ketua DPD Partai Golkar (PG) Provinsi Maluku Utara (Malut) Edy Langkara (Elang) menyampaikan, penundaan Musda karena DPP menilai Ketua DPD Partai Golkar Malut Alien Mus tidak mampu.
Koordinator tim pemenang Elang, Badarudin Gailea menyampaikan, pengunduran waktu Musda karena DPD Partai Golkar saat ini dianggap tidak mampu untuk mengkoordinir pelaksanaan Musda.
“Atribut saja baru naik tanggal 4 Maret dan undangan besok pagi pelaksanaan Musda undangan baru jalan. Jika seperti itu mana orang DPP tahu kalau pelaksanaan Musda,” katanya.
Untuk itu, DPP mengambil kebijakan pengunduran waktu pelaksanaan Musda, karena ketidk saiapan DPD Partai Golkar provinsi Malut yang dipimpin oleh Alien Mus. Bahkan draf Musda DPD juga yang saat ini tidak siap, maka harus diundurkan sebab dianggap tidak mampu melakukan Musda.
Selain itu, DPP partai Golkar mengiginkan perubahan di DPD Malut, karena ketua DPD partai Golkar Malut ini tidak layak lagi. Tapi DPP ingin Alien Mus dan Arifin Djafar yang tidak mengerti partai Golkar itu tahu bahwa DPP itu maunya seperti ini, sehingga ditunda.
“Kalau sudah ditunda dua kali itu sudah harus mengerti, bahwa mereka itu tidak pantas pimpin partai Golkar,” katanya.
Dia menegaskan, mereka dianggap tidak mampu oleh pemilik partai ini (DPP, red) jadi harus mengerti, dan jangan lagi komunikasi dengan yang ada di penjara.
“Bagi teman-teman yang berda di kelompok sebelah yang sudah tahu jangan iku-ikutan hal-hal seperti itu, masa kalian masih dengar arahan dari penjara, inikan aneh,” tegasnya.
Sementar Ketua DPD Partai Golkar Malut, Alien Mus menyampaikan, penundaan Musda pertama kali bukan hanya di Provinsi Malut, tapi ada beberapa provinsi juga ditunda. Selanjutnya Penundaan Musda tanggal 1-3 Maret terjadi sekitar 14 provinsi, tanggal 4-5 Maret ada sekitar 8 atau 9 Provinsi dan penundaan ketiga ada 4 provinsi,” jelas Alien.
Menurutnya, soal penundaan waktu Musda pada 16-17 Maret 2020, dirinya tidak punya kepentingan mencampuri ke DPP, karena apabila DPP mengundurkan waktu sampai kapanpun, dirinya sebagai kader partai tetap taat terhadap keputsan DPP.
“Pengunduran waktu juga disampaikan kepada saya, jadi bukan saya dapat informasi dari orang lain tapi surat itu saya sendiri yang terima dan penundaan juga disampaikan ada beberapa provinsi bukan hanya Malut, sebab itu adalah urusan dan kewenangan DPP karena kita di DPD tetap siap tanggal berapapun itu,” ujar anggota DPR RI pada konferensi pers, Senin (9/3/2020).
Sedangkan terkait dengan evaluasi partai Golkar Malut, Kata Alien, dirinya masih bersyukur meskipun Golkar belum solid tapi Alhamdulillah Golkar masih punya kursi.
“Di Halsel tetap 5 kursi tapi kelibihan suara ada di NasDem, di Pilgub Malut, kalian tahu sendiri Golkar kalah di kabupaten mana, bupatinya siapa dan dari partai apa,” katanya.
Selanjutnya, si DPRD Provinsi, tetap 8 kursi tapi selisih 7.000 suara dengan PDIP, bahkan kekurangan kursi di Dapil Edy Langkara. “Dulu 2 kursi, sekarang hanya 1 kursi, Halut-Morotai 2 Kursi, Sula-Taliabu 2 kursi, Ternate-Halbar naik jadi 2 dan Hasel 1 kursi,” jelasnya. (red)