TERNATE, OT - Penjaringan bakal calon Kepala Daerah (Cakada) oleh partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) disemua daerah, menggunakan sistem online digital, karena dinilai lebih transparan dan tidak ada intervensi dari pihak manapun.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Hanura Provinsi Maluku Utara(Malut), Ronal Elli menyatakan, menggunakan sistem online Digitalisasi, karena dinilai lebih transparan dan tidak ada intervensi dari pihak manapun dan tujuannya hanya satu, yakni memenangkan calon kepala Daerah yang diusung tahun 2020.
Kata Ronal, dengan sistem ini, calon kepala daerah bisa melihat sampai sejauh mana progres penjaringan ini berlangsung dan kedepan jika ada yang tidak mendapat rekomendasi atau kalah dalam persaingan bisa mengetahui kekalahannya dimana.
"begitu juga yang menang ungulnya dimana, jadi lebih terbuka dan calon kepala daerah tidak perlu pengawalan ke pusat sampai berminggu-minggu. Bahkan berbulan-bulan cukup pantau lewat online saja" ujarnya.
Lanjut dia, terhitung tanggal 1 Desember 2019 pihaknya sudah launching pendaftaran di seluruh Indonesia secara online digitalisasi, dengan harapan partai Hanura lebih mendekatkan diri di kalangan milenial.
"Proses penjaringan ini kami buka untuk internal partai maupun eksternal partai, dan bagi calon kepala daerah yang sudah mengembalikan formulir pendaftaran secara manual di DPC Kabupaten/Kota tidak mengapa, kami akan konfersi ke sistem digitalisasi," pungkasnya.
Dia menambahkan, dengan menggunakan pola digital pihaknya optimis akan semakin dekat dengan pemilih milenial sebagai basis pemilih dimasa depan dan bukan hanya membuka peluang menang bagi calon yang diusung tetapi juga akan membawa nama baik bagi Partai Hanura kedepan.
"Untuk itu, salah satu tujuan kami juga adalah menggaet kalangan milenial, sebab digitalisasi memang lebih lekat dengan milenial karena milenial cenderung berpikir praktis dan efektif," tutupnya. (PN)(red)