TIDORE, OT- Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tidore Kepulauan (Tikep) secara resmi membuka dan mengawali jadwal Kampanye dengan Penandatanganan Deklarasi Damai bersama Para Pasangan Calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tikep, Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Tikep, dan Kodim 1505/Tidore dan Polres Tikep, di depan Kantor KPU Kota Tikep, Sabtu (26/9/2020).
Kegiatan Deklarasi Kampanye Damai diawali dengan penyampaian dari Ketua KPU Tikep Abdullah Dahlan yang mengajak ketiga Paslon di Tikep untuk berkontestasi dalam tahapan kampanye dari tanggal 27 September sampai 5 Desember 2020, agar mengedepankan kesantunan, politik gagasan, penyampaian visi- misi dalam upaya pembangunan daerah, tidak menyebar hoax, dan tentunya mematuhi protokol kesehatan sesuai dengan Pakta Integritas yang sudah ditandatangani.
Calon Wakil Wali Kota Muhammad Guntur Alting kemudian membuka penyampaian visi & misi Paslon BAGUS mengatakan ada beberapa hal yang merupakan problematika yang dihadapi Tidore sebagai sebuah Kota, maupun yang dihadapi komponen masyarakat yang hidup di dalamnya.
Menurutnya, Paslon BAGUS mendesain kota Tikep dengan dengan visi dengan Tagline HEBAT yaitu Humanis, Ekologis, Berbudaya, Agamais dan Terintegrasi dengan sembilan misi turunan sesuai dengan visi HEBAT tersebut, yakni Tata Telola Pemerintahan, Peningkatan Kualitas Pendidikan, Peningkatan Pelayanan Kesehatan, Peningkatan Sektor Perikanan dan Kelautan, Peningkatan Produktifitas Perkebunan, Pertanian dan Peternakan, Membangun Infrastruktur Ekonomi, Pengembangan Pariwisata dan Pembangunan Spritualitas.
Sementara, Calon Wali Kota Tikep Basri Salama menyampaikan, Paslon BAGUS tentu membuat visi dan misi dengan penuh perasaan, mencatat dan menginventarisir dengan benar seluruh problem yang dihadapi masyarakat Tikep, baik itu dalam Pemerintahan Formal maupun Non Formal dengan pendekatan pembangunan yang terukur dan berpihak.
Kata Basri Salama, pembangunan harus bisa diterjemahkan dengan baik dan terukur karena hakekat pembangunan adalah perubahan yang terencana dan berkesinambungan untuk kesejahteraan dan kemakmuran rakyat.
"Hakekat pembangunan itu kita jabarkan dalam visi misi dengan Tagline Tidore HEBAT 2030 dengan hitungan kami dalam jangka waktu 10 tahun Kota Tikep sudah HEBAT,” ucap Basri.
Lanjutnya, dalam mewujudkan kota yang HEBAT, Paslon BAGUS ingin menciptakan suasana kerja yang akrab, santai tapi serius, kita ingin membangun fundamental masyarakat kota Tidore, yang hidup berdampingan dengan damai, bekerja dengan bebas.
"Kita ingin Pegawai Negeri harus diposisikan secara profesional, mereka merupakan teman dan mitra kerja, mereka harus diberi kebebasan untuk bisa mandiri, inovatif dan kreatif,” ungkap Calon Wali Kota Tikep.
Sumber Daya Manusia (SDM) di Pemerintahan sebenarnya cukup andal, kalau diberdayakan, diberi kemandirian untuk bekerja secara bebas dan penuh kreativitas tentu akan memperoleh kegiatan-kegiatan yang produktif untuk arah pembangunan 5, 10, bahkan 25 tahun kedepan, sehingga dibutuhkan perubahan yang radikal dan total.
“Kita ingin menciptakan tertib sosial pada semua elemen masyarakat dengan menghargai Pluralisme, berbeda agama, suku, kulit, namun ada bagian penting dalam menciptakan masyarakat yang hebat, tangguh dan unggul, dan tentu mengarah pada harmonisasi sosial dalam membangun Kota Tikep, karena untuk menuju ke situ, kita mesti mengedepankan pelayanan rakyat yang secara total dengan membelanjakan uang rakyat sesuai kebutuhan, bukan keinginan,” tegas Basri.
Tidak boleh ada pandang bulu dalam pelayanan publik, memprioritaskan memajukan Perguruan Tinggi, begitupun pendidikan gratis yang akan terus digenjot demi perbaikan pendidikan yang unggul dan hebat, mewujudkan pelayanan kesehatan yang berpihak pada kelompok masyarakat yang tidak mampu dengan pemberian subsidi kesehatan.
Dalam bidang Pariwisata, Paslon BAGUS mendorong pembangunan Pariwisata yang berbasis lingkungan (ekologi) sebab Kota Tikep punya kawasan wisata yang dapat didesain dan dikelola secara maksimal, dengan keterlibatan masyarakat sebagai wujud dari ekosistem pariwisata yang berkelanjutan, sehingga memiliki dampak secara langsung.
Basri menjelaskan, hubungan struktur Masyarakat Adat dengan pemberian kewenangan dan penghargaan pada Pemerintahan Adat, ini dilakukan sebagai bentuk menghargai dan menjaga kerukunan sosial dan Adat Se Atoran.
“Kita ingin, Falsafah Toma Loa Se Banari (Berjalan di Jalan Yang Lurus) tetap terpelihara untuk Tidore yang berkebudayaan sebagai jati diri, karakter dan mental orang-orang Tidore,” jelasnya.
Di Tikep ada pemerintahan formal dan pemerintahan non formal, kalau kedua pemerintahan ini kuat bersinergi maka partisipasi pembangunan menjadi kuat, kalau kedua Pemerintahan ini tidak terlalu kuat bersatu, maka partisipasi pembangunan dan kepatuhan sosial akan mengalami masalah.
Seluruh orang Tidore yang lahir di Tidore adalah masyarakat adat, itu prinsip utamanya, sehingga jika korelasi pembangunan ini berjalan berirama antara Pemerintah (Wali Kota) dan Kesultanan maka dapat dipastikan arah pembangunan ini dapat terus membaik, begitu juga dengan tertib sosial masyarakatnya, sebab, ada kepatuhan terhadap sistem pemerintahan adat dan sistem pemerintahan formal.
Basri menjelaskan tentang Spritualitas, bahwa Kota Tikep di huni hampir 99% warga muslim, untuk itu BAGUS akan membangun Taman Dakwah, dan didalamnya ada Islamic Center, ada TPQ, Perpustakaan, sehingga pembinaan generasi bisa berjalan dari usia dini, baik di kalangan Muslim maupun Nasrani.
Untuk pembinaan kalangan Nasrani, Paslon BAGUS akan membangun gedung untuk pembinaan Generasi Muda Nasrani, menjadi Pendeta yang kuat Agama dan Ibadahnya untuk dapat meneruskan cita-cita daerah ini dalam suasana yang harmonis sehingga semua orang, tidak merasa tidak adil dan tidak diperhatikan dalam semua kebijakan pemerintahannya.
Di akhir penyampaian visi misi Paslon BAGUS menjelaskan, pemilu Insya Allah akan berakhir sesuai jadwalnya, tetapi kehidupan kekeluargaan kita semua sebagai sebuah sistem sosial jauh lebih baik, maka mari kita jaga keakraban sosial untuk menuju Tidore yang lebih harmonis.
(Rayyan)