TERNATE, OT- Bakal Calon Wakil Gubernur Maluku Utara, Majid Husen menuturkan, Bakal Calon Gubernur dan Waki Gubernur Muhammad Kasuba-Majid Husen (MK-MAJU), jika terpilih, akan mengembalikan kejayaan Moloku Kieraha (Maluku Utara).
Saat ditemui indotimur.com, Minggu (14/1/2018) sore tadi mengatakan, Bakal Calon MK-MAJU mengusung visi Malut Kuat, Terus Berkhimad Untuk Rakyat. Artinya, provinsi Malut harus kembali pada sejarah masa lalu yang yang pernah berjaya di zaman kesultanan.
Kedepan, Malut adalah provinsi dengan luas laut lebih besar dari darat, maka salah satu program prioritas termasuk melakukan pemberdayaan masyarakat pesisir sesuai dengan potensi yang ada.
Selain itu, bagaimana mendongkrat SDA Malut agar mencapai pendapatan yang baik. Saat ini, tambang di Malut yang berkontribusi hanya PT NHM, sementara untuk pos lain menjadi pendapatan negara, akan tetap kedepan akan dimaksimalkan agar rakyat bisa sejahtera.
Lanjut Majid, terkait dengan pemekaran ibu Kota Sofifi dan daerah lain, akan diperjuangkan jika moratorium sudah dicabut. Disisi lain, setiap tahun kelulusan sarjan semakin bertambah, tapi lapangan kerja tidak bisa menampung.
“Malut memiliki banyak potensi yang sangat besar, baik di bidang pertambangan, perkebunan, pertanian, perikanan dan sebagainya, maka tinggal diatur sebaik mungkin. Untuk itu, lulusan sarjana jangan keinginan hanya ingi jadi PNS. Jika Allah SWT memberikan kesempatan, maka MK-Maju akan merubah sebuah mimpin menjadi kenyataan. Bahkan putra-putri daerah akan diprioritas,” ucapnya.
Mantan Sekretaris Daerah Provinsi Malut ini mengatakan, bagaimana membangun Koordinasi dengan pemerintah Kabupaten/Kota. “Kedepan kami berupaya agar lintas koordinasi terus ditingkatkan antara provinsi dan Kabupaten/Kota, bagaimana pun provinsi tidak memiliki wilayah,” jelasnya.
Hal lain yang akan dilaksanakan MK-Maja jika terpilih adalah, mengaktifkan aktivitas pemerintahan di Sofifi. “Masyarakat berkeinginan agar perkantoran Sofifi sebagai ibu Kota provinsi itu ramai,” ugkapnya.
Dia mengaku, keinginan itu sudah dilaksankan sejak kepemimpinan Gubernur Thaib Armain sampai periode pertama Abdul Gani Kasuba. “Saat itu saya sebagai Sekda kami sudah mengambil langkah untuk membangun 250 perumahan PNS di Sofifi, hanya saja pegawai secara keseluruan berdomisili di Ternate sehingga, saya tidak setuju dengan adanya kontrak gedung rumah di Ternate untuk dijadikan kantor perwakilan,” ujarnya.
Dia menambahkan, kesejahteraan ASN tetep diperhatikan. “Disaat saya masih menjabat sekda sudah memberikan ruang kepada ASN dengan menambah tambahan penghasil yang disebut dengan Tambahan Pengasilan Pegawai (TTP), tapi sejak saya turun tidak ada lagi bahkam tidak dibayar. Maka ini perlu diberlakukan kembali. Bila perlu kita naikan saja asalkan sesuai dengan Standar Operasional Prosedur (SOP),” katanya.
(al)