TERNATE, OT- Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Maluku Utara (Malut) Syahrani Somadayo mengklaim, partisipasi pemilih di pemilihan gubernur dan wakil gubernur Malut cukup tinggi hingga mencapai 73 persen.

“Angka 73 persen partisipasi pemilih di Pilgub Malut tahun 2018 itu cukup tinggi. Meskipun, target nasional harus 77,5 persen. Namun secara nasional juga tidak capai target. Jadi saya kira ini sudah cukup tinggi," kata Syahrani kepada wartawan di Ternate, Senin (2/7/2018) sore tadi.

Lanjut Syahrani, dirinya yakin semua masyarakat Malut tahu jika 27 Juni 2018 adalah hari pemungutan dan pencoblosan. Sebab, KPU sudah melaksanakan tugasnya dengan melakukan berbagai macam bentuk sosialisasi agar hari pemungutan suara masyarakat dapat berpartisipasi.

Sementara terkait dengan masalah pemilih yang tidak menyalurkan hak pilih, menurut Syahrani, dirinya tidak tahu secara jelas apa alasan orang tidak datang mencoblos. ”Alasan orang tidak berpartisipasi bukan hanya satu faktor, tapi ada beberapa faktor, sehingga KPU tidak bisa merincikan satu-persatu,” katanya.

"Kalau mau mengetahui kenapa orang tidak datang coblos, sebaiknya tanya langsung ke yang bersangkutan kenapa tidak memilih, karena tidak memiliki hak untuk memaksa orang agar memilih," ujar Syahrani.

Syahrani berharap, partisipasi pemilih ini bisa meningkat pada pemilihan legislatif dan pemilihan Presiden di 2019 mendatang. "KPU provinsi sampai pada tingkat kabupaten/kota terus melakukan sosialisasi agar kedepan partisipasi selalu meningkat," tutupnya. (red)