TERNATE, OT - Untuk mengawasi dan menjamin hak politik setiap masyarakat agar tidak dokotori politik uang, Bawaslu Ternate kembali melaunching program Kampung Pemilihan Bermartabat (Kaliber) di Kelurahan Tongole, Kecamatan Ternate Tengah Kota Ternate.
Launching Kampung Pemilihan Bermartabat di Kelurahan Tongole terasa spesial, karena turut dihadiri,Ketua Bawaslu Republik Indonesia, Wali Kota Ternate, unsur Forkompimda Kota Ternate, Komisioner Bawaslu Provinsi Maluku Utara dan Kota Ternate, Komisioner KPU Kota Ternate serta warga masyarakat Kelurahan Tongole dan sekitarnya.
Ketua Bawaslu Kota Ternate Kifli Sahlan menuturkan, Kampung Pemilih Bermartabat atau disingkat Kaliber, merupakan media edukasi politik kepada seluruh elemen masyarakat guna menyukseskan Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Ternate akhir tahun ini.
Menurutnya, program ini menjadi icon penitng, untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat untuk terlibat secara langsung berpartisipasi memahami proses pemilihan kepala daerah sehingga berjalan dengan baik.
“Program ini manfaatnya dimana masyarakat memahami proses pilkada yang baik dan memeberikan edukasi,” katanya.
Sementara Ketua Bawaslu Provinsi Maluku Utara, Muksin Amrin menjelaskan, Kaliber merupakan salah satu dari tujuh program pengawasan partisipatif Bawaslu RI.
Di Maluku Utara, kata dia, untuk Pilkada serentak tahun 2020, akan dilangsungkan pada 8 Kabupeten dan Kota,sehingga dengan program seperti ini, diharapkan mampu meningkatkan angka partisipasi masyarakat dalam melakukan pengawasan tahapan penyelenggaran Pilkada serentak.
Lanjut dia, Bawaslu tidak akan sukses melaksanakan pengawasan jika tidak didukung oleh masyarakat. Karena itu, tujuan kegiatan ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang tujuan dari pengawasan partisipasi serta regulasi yang berkaitan dengan pelaksanaan pilkada.
“Hadirnya pengawasan partisipasi ini sesungguhnya sangat memberikan aspek positif terhadap kehidupan demokrasi di Indonesia, karena hampir 99 persen, para aktivis pemilu di Indonesia mengakui bahwa program pengawasan partisipatif ini memang sangat dibutuhkan untuk mengawal proses demokrasi,” jelasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Wali Kota Ternate, H. Burhan Abdurahman, memberikan apresiasi kepada warga dan Bawaslu Kota Ternate.
"Kegiatan Launching kali ini merupakan satu kebangaan tersendiri bagi masyarakat di kelurahan yang terbilang baru, sebab kita ketahui bersama Tongole baru saja dikukuhkan satu tahun delapan bulan, sebagai Kelurahan hasil pemekaran.
"Kegiatan ini, terasa spesial, karena langsung dihadiri komisioner Bawaslu RI," kata Wali Kota.
Pemerintah Kota, lanjut Burhan telah berkomitmen untuk mendukung dan menyukseskan pesta demokrasi lokal di Kota Ternate dengan segala upaya yang dimiliki.
"Kami mengajak agar kita semua dapat menjaga kedamaian pemilukada, memang kita ketahui bersama tak dapat dipungkir jika kita semua berkaca ditahun-tahun sebelumnya sering terjadi pelanggaran kecil di setiap moment politik seperti ini baik yang sengaja maupun tidak disengaja. Untuk ini marilah kita sama-sama mengawal pilkada serentak tanggal 9 Desember," imbaunya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu RI, Muchammad Afifudin, dalam sambutannya, menyatakan, tujuan dari program ini adalah upaya mengangkat partisipasi masyarakat dalam melakukan pemgawasan pada setia tahapan pilkada dan untuk mengawal proses demokrasi ke arah yang lebih baik.
Menurutnya, dalam perpektif semua ajaran agama tentunya pasti melarang segala bentuk pelanggaran, salah satu tentang politik uang, kampanye hitam, fitnah dan tindakan atau perbuatan negatif lainnya sehingga perlu adanya partisipasi masyarakat dalam mengawal setiap tahapan Pilkada khususnya di Kota Ternate.
"Jagan sampai ada pihak-pihak yang memecah belah kerukunan, tali silaturahmi dan kenersamaan kita semua dengan berbagai isu SARA, berita hoax maupun fitnah," tegasnya.
Kegiatan diakhiri dengan deklarasi Kampung Pemilihan Bermartabat (Kaliber) Kelurahan Tongole, yang dibacakan salah satu tokoh masyarakat setempat.
Dalam deklarasi tersebut, seluruh warga Kelurahan Tongole berkomitmen untuk terus merawat silahturahmi dan persaudaraan meski berbeda pendapat.
Warga juga berkomitmen menolak dan melawan praktek money politik yang merusak harga diri pemilih serta martabat negeri. Tidak menyebarkan berita hoax yang menganggu kenyamanan warga. Menjaga itegritas penyelengara Pilkada dari prakter manipulasi dan kecurangan. Bergandeng tangan dengan Bawaslu dan Panwaslu mewujudkan memilih pemilihan yang bermartabat.(ier)