TERNATE, OT – Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Ternate, Anas Conoras diduga kuat berkampanye dengan mengajak pimpinan OPD di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) untuk mencoblos pasangan calon nomor urut 3.  

Ajakan Anas Conoras dengan cara up load contoh surat yang didesain khusus untuk digunakan mengajak masyarakat mencoblos Paslon nomor urut 3. Sebab dalam desain tersebut foto Paslon nomor urut, 1, 2 dan 4 tidak ada. Sementara Paslon nomor 3 dipasang foto dan gambar tangan memegang paku yang diarahkan untuk mencoblos.   

Gambar tersebut di up load di WhatsApp Grup (WAG) Forum OPD Kota Ternate, lalu discreenshoot oleh anggota grup lainnya sehingga disebarkan ke WAG lain hingga menjadi viral dan sudah dilaporkan ke Bawaslu Kota Ternate. 

Koordinator Divisi Pencegahan dan Hubungan Antar Lembaga (PHL) Bawaslu Kota Ternate, Rusly Saraha saat dikonfirmasi mengaku, telah menerima laporan terkait oknum ASN yang diduga terlibat politik praktis.

Rusli mengatakan, pihaknya telah menelusuri tindakan yang dilakukan salah satu pimpinan OPD itu, dan akan memanggil yang bersangkutan untuk meminta klarifikasi atas diduga keterlibat dalam politik praktis jelang pemilihan kepala daerah pada 9 Desember 2020 mendatang.

"Jika benar apa yang dilakukan oknum ini, maka Bawaslu akan memberikan teguran keras berupa sanksi yang bisa dijerat, yakni sanksi kode etik dan sanksi pidana. Tinggal dilihat unsurnya," jelasnya. 

Rusli menambahkan, saat ini yang menjadi sorotan dipublik adalah keterlibatan ASN dalam politik praktis. Bahkan Bawaslu sudah menyurat ke masing-masing partai politik agar tidak melibatkan ASN dalam proses kampanye atau pencalonan kepala daerah. 

“ASN dilarang melakukan sesuatu yang mengarah pada  keberpihakan dan harusnya tidak terlibat dengan unsur politik,” tutupnya.

(ier)