TERNATE, OT - Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Maluku Utara, mengingatkan jajaran Bawaslu dari tingkat Provinsi hingga Pengawas Lapangan yang tersebar pada 8 Kabupaten/Kota  di Maluku Utara yang melangsungkan Pemungutan Suara ulang (PSU) pada Sabtu (24/2/2024) untuk memperketat pengawasan sehingga tidak cela untuk melakukan kecurangan baik oleh penyelenggara,  maupun oleh peserta Pemilu.

Dalam rilisnya, Ketua JPPR Malut Jainul Yusup, menyampaikan, Bawaslu dan jajarannya harus menutup rapat semua cela sehingga dalam PSU ini tidak ada kecurangan baik oleh peserta maupun pihak penyelenggara.

"Kita tahu bersama bahwa ada sekitar 19 TPS yang akan melakukan pemungutan suara ulang di 8 Kabupaten/Kota, dengan rincian, Kabupaten Pulau Morotai sebanyak 2 TPS, kabupaten Halmahera Timur sebanyak 4 TPS, Kabupaten Halmahera Barat 3 TPS, kabupaten Halmahera Tengah 5 TPS, Kota Tidore Kepulauan 1 TPS, kabupaten Pulau Taliabu 1 TPS, Kabupaten Halmahera Utara 1 TPS dan kota Ternate 2 TPS," ungkap Jainul 

Alumni Unkhair ini menambahkan, semua peserta dalam hal ini para calon pasti berkepentingan untuk menambah pundi-pundi suara, apalagi bagi calon yang suara belum nyaman dan aman serta takut kehilangan kursinya, terutama calon anggota DPR RI, calon anggota DPD dan calon anggota DPRD provinsi dan kabupaten kota.

"Justru itu, segala cara dihalalkan, terutama rayuan, pendekatan, intimidasi, atau bahkan main uang atau kita kenal dengan serangan fajar, dan lain lain, olehnya itu, JPPR Malut minta penyelenggara Bawaslu kabupaten kota dan jajarannya di pengawas kelurahan desa, PTPS, dan panwas kecamatan harus stay di desa tersebut, 2 hari sebelum PSU" harapnya.

PTPS juga harus mengingatkan KPPS, sehingga dalam bekerja dengan hati hati, memperhatikan pemilih yang coblos adalah pemilih dalam TPS tersebut, serta pengisian formulir daftar hadir dan form C plano yang sesuai dengan angka, "semoga PSU 19 TPS di Maluku Utara pada tanggal 24 Februari 2024, berjalan aman, lancar dan sukses," harap Jainul menutup.

 (fight)