TERNATE, OT - Pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Maluku Utara (Malut) nomor urut 2, H Burhan Abdurahman dan Ishak Jamaludin, berkomitmen untuk menjadikan provinsi Malut sebagai daerah yang memiliki ketahanan pangan.
Dalam sebuah kampanye pasangan yang memiliki tagname BUR-JADI ini, menyampaikan, berdasarkan hasil kunjungan pada sejumlah pasar yang tersebar pada 10 Kabupaten dan Kota di Malut, rata-rata kebutuhan pangan masyarakat masih bergantung pada daerah lain di luar Malut.
"Dalam setiap kesempatan, kami selalu mengunjungi pasar di setiap Kabupaten/Kota di Maluku Utara. Rata-rata, kebutuhan pangan masyarakat Maluku Utara, masih bergantung pada daerah-daerah lain di luar Maluku Utara," kata calon gubernur nomor urut 2, yang akrab disapa Haji Bur.
Kata dia, untuk mengkonsumsi bawang, masyarakat harus menunggu pasokan dari Surabaya, padahal Maluku Utara memiliki potensi yang sangat besar, jika dikelola secara baik dan benar, "selama ini, kita bergantung pada daerah-daerah di Jawa dan Sulawesi, kita mau makan rica (cabe-red), kita harus tunggu dari Manado, makan wortel dan kol kita harus tunggu dari Makassar," tukas Haji Bur.
Padahal, lanjutnya, wilayah Maluku Utara, memiliki potensi pertanian yang luar biasa, sehingga kedepan pasangan BUR-JADI telah berkomitmen untuk menjadikan Maluku Utara sebagai daerah yang memiliki ketahanan pangan.
Kedepan, kata dia, jika Allah SWT berkehendak dan rakyat Maluku Utara memberikan kepercayaan kepada pasangan nomor urut 2, BUR-JADI, maka salah satu program prioritas adalah menjadikan Maluku Utara sebagai provinsi yang memiliki ketahanan pangan.
"Artinya, kedepan, segala kebutuhan pangan rakyat Maluku Utara disediakan oleh petani-petani kita di daratan Halmahera, di Sula, di Bacan, di Morotai, di Obi, di Kayoa, di Makian dan daerah-daerah lain di Maluku Utara yang memiliki potensi di bidang pertanian," ujarnya.
Salah satu pemicu inflasi adalah ketergantungan masyarakat Maluku Utara pada kebutuhan pangan dari luar daerah, "ini salah satu faktor tingginya angka inflasi, padahal kita memiliki potensi, hanya saja belum dikelola secara baik dan kurang mendapat perhatian dari pemerintah provinsi," katanya.
"Kami sudah berkomitmen, petani kita di Maluku Utara harus sejahtera, bagaimana cara mensejahterakan petani? tentu dengan meningkatkan hasil produksi mereka," ujar Haji Bur seraya menyatakan, berbagai program untuk meningkatkan produksi petani sudah disiapkan pasangan BUR-JADI. (ADV)(thy)