HALBAR, OT - Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Halmahera Barat, menetapkan lima titik potensi kerawanan di Pilkada Halbar.

Dari lima titik yang ditetapkan sebagai zona rawan pelanggaran Pilkada, Kecamatan Jailolo.dan wilayah enam desa di Kecamatan Jailolo Timur juga berpotensi menjadi wilayah rawan kecurangan.

Kordiv PHL Bawaslu Halbar, Aknosius Datang menyatakan, dasar ketetapan wilayah masuk katagori kerawanan dalam Pilkada Halbar tersebut sesuai dengan hasil analisis data yang dilakukan oleh Bawaslu Halbar.

"Kelima titik itu yakni wilayah Pabos (Payo, Bobo dan Saria) dan Rera Moi (Hoku-hoku, Toboso, Lolori, Gamtala, Marimbati dan Idamdehe)  Kecamatan Jailolo dan wilayah  Ibu Utara khususnya di Desa Tuguis, selain itu ada juga di wilayah Kecamatan Sahu, Desa Susupu," kata Aknosius, Rabu (7/10/2020) di Jailolo.

Aknosius mengatakan, penetapan kerawanan di tiga Kecamatan, yakni Jailolo, Sahu dan Ibu Utara, karena dalam wilayah tersebut terdapat kediaman atau tempat tinggal para pasangan calon (paslon).

" Dalam kacamata kami, ada potensi-potensi kerawanan satu diantaranya konflik. Sebab ada kekhawatiran kami bisa saja muncul saling adu argumentasi pendukung/simptasian hingga memicu konflik," ungkapnya

Lebih lanjut Aknosius menjelaskan, untuk wilayah Loloda secara keseluruhan, dan enam desa Jailolo Timur, atau saat ini masuk sebagai pemilih Kecamatan Jailolo Selatan, berpotensi rewan kecurangan.

" Sehingga untuk mengantisipasi, kami membangun posko pengaduan, lalu melakukan pengawasan mobile sehingga Panwas desa, Kecamatan termasuk kami di Kabupaten lebih bergiat dan intens dalam pengawasan,"terang Aknosius saat ditemui indotimur.com di ruang kerjanya.

"Ada beberapa kategori kerawanan termasuk rawan berkerumun olehnya kami ingatkan agar para paslon wajib mematuhi protokol kesehatan, tempatkan air cuci tangan, sanitizer, dan lain-lain," harapnya. (deko)