TERNATE, OT- Beralihnya kepmimpinan Partai Berkarya dari Tomy Soeharto ke Muhdi PR berpotensi mengancam rekomendasi Partai Berkrya terhadap Bahrain Kasuba dibtalkan.
Hal ini disampaikan Direktur Lembaga Strategi Komunikasi dan Politik (Leskompol) Maluku Utara, Dr Helmi Alhadar, Senin (10/8/2020). Mengingt, Kata Helmi, koalisi gemuk terhadap Usman-Basam dari partai-partai besar akan memungkinkan Berkarya mengalihkan dukungan untuk menjadi bagian dari koalisi parpol besar di Halsel.
Sebab Partai Berkarya di bawah besutan Muhdi PR lebih terkesan cenderung ingin menjadi bagian dari koalisi pendukung Jokowi di pusat. Perilaku ini diperkuat dengan beralihnya partai Berkarya Kota Ternate ke Merlisa-Juhdi di Pilwako Ternate, dimana partai yang sebelumnya dibesut oleh putra bungsu Soeharto itu mendukung pasangan Iswan Hasyim-Nurlayla Armayin. Dan Berkarya di bawah arahan Tomy lebih memposisikan sebagai partai oposisi pemerintahan Jokowi.
“Kalaupun Berkarya tetap mendukung Bahrain dalam Pilbup di Halsel, maka kemungkinan hambatan terhadap Bahrain untuk menang masih akan ada,” ujar Helmi.
Sebab, selain bupati incumbent itu harus bersaing denga Usman-Basam dan Helmi-Laode yang cukup kompetitif, isu-isu negatif di media massa yang mencuat beberapa hari ini secara berturut-turut akan ikut memojokan posisi Bahrain dan psangannya Lutfi Machmud yang belakangan ini secra serentak tidak diminati oleh partai-partai besar yang berpengaruh di Halsel dengan perolehan kursi yang besar dan ramai-ramai ingin “mengeroyok” Bahrain, padahal elektabilitas sang incumbent tidak kalah moncer dengan petarung lainnya.
Dengan fenomena yang muncul ke permukaan kemungkinan akan berdampak pada popularitas sang petahana yang terus tertekan.
"Yang pasti, Bahrain-Lutfi akan melalui jalan terjal di Pilbub halsel,” demikian Direktur Leskompol ini menutup komentarnya.
(red)