TERNATE, OT- Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Provinsi Maluku Utara (Malut), menetapkan ada empat Kabupaten masuk kategori indeks kerawanan tinggi pada Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur 2018.
Ketua Bawaslu Malut, Muksin Amrin pada saat launching Indeks Kerwanan Pemilu (IKP) Provinsi Malut, Senin (28/5/2018) sore tadi, mengatakan, penetapan indeks kerawanan itu diukur berdasarkan tiga dimensi, yakni dimensi penyelenggaraan, kontestasi, dan dimensi partisipasi.
Dari empat daerah itu, kata dia, indeks kerawanan tertinggi pertama ada di Kabupaten Halmahera Utara (Halut) 3,51. Dengan rincian nilai dimensi, penyelenggaraan dan kontestasi berada di level tinggi yakni 3,40, sementara dimensi partisipasi juga diposisi pada level tinggi 3,73.
Daerah kerawanan tinggi kedua Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) 3,33. Dengan rincian nilai dimensi untuk penyelenggara dan kontestasi berada di level tinggi yakni 3,40, sedangkan dimensi partisipasi pada level tinggi 3,18.
Disusul kabupaten Halmahera Tengah (Halteng) 3,05. Dengan rincian nila dimensi untuk penyelenggaraan level tinggi 3,00, dimensi kontestasi level sedang 2,80 dan dimensi partisipasi berada di level tinggi 3,36.
Dan daerah kerawanan tinggi terakhir ada di Kabupaten Kepulauan Sula (Kepsul) 3,05. Dengan rincian nilai dimensi, untuk penyelenggaraan berada di level sedang yakni 2,40, tapi dimensi kontestasi level tinggi 3,40 dan dimensi partisipasi level 3,36.
Sementara untuk daerah dengan indeks kerawanan sedang meliputi, Kabupaten Halmahera Timur memiliki indeks 2,68, disusul Pulau Morotai 2.59, Kota Ternate 2.47, Kota Tidore Kepulauan 2.19 dan Kabupaten Halmahera Barat memiliki indeks 2.36.
Sedangkan Kabupaten Pulau Taliabu, berada di indek kerawanan rendah yakni 1,69. Dengan rincian dimensi untuk penyelenggaraan berada di level rendah 1,20, dimensi kontestasi level rendah 1,60 dan dimensi partisipasi level sedang 2,27.
Muksin menjelaskan, sebuah kabupaten dikategorikan memiliki kerawanan tinggi jika indeksnya berada di antara 3,00 hingga 5,00. Sedangkan daerah yang mendapat nilai 2,00 hingga 2,99 termasuk kategori kerawanan sedang, serta nilai 2,00 ke bawah kategori rendah.(red)