HALSEL, OT - Internal Partai Indonesia Raya (Perindo) Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) pada Daerah Pemilihan (Dapil) I "saling sikut".

Pasalnya, Calon Legislatif (Caleg) di internal Perindo Dapil I diduga saling curi suara, dimana suara Caleg lain dialihkan ke Caleg lain.

Misalnya, Caleg nomor 5 atas nama Yandri Bakhtiar memiliki suara di TPS 2 Desa Lelo Mekar 20 lebih, namun saat penghitungan suara pada 14 Februari lalu, petugas PPS hanya membacakan hasil suara Yandri 7 suara dan sisanya dialihkan ke Caleg nomor urut 2 atas nama Irawan Adama. Hal itu juga terjadi di Desa Loleo Jaya, suara Caleg lain tapi yang dibacakan suara milik Irawan Adam.

”Masalah ini sudah saya laporkan ke Bawaslu, namun hingga saat ini tidak pernah digubris,”ungkap Yandri Bakhtiar yang juga Caleg Perindo Dapil I kepada wartawan, Kamis (29/2).

Yandri menambahkan, saat pergitungan suara di tingkat TPS, ada saksi sudah melakukan komplen dan meminta untuk melakukan perhitungan ulang dan saat itu PPS sudah bersedia menghitung ulang pada Jumat (15/2/2023), namun rencana penghitungan ulang di intervensi oleh PPK kemudian meminta saksi memasukan form keberatan agar penghitungan ulang dilakukan saat pleno tingkat kecamatan. Namun pada saat pleno kecamatan form keberatan yang diajukan saksi tidak digubris.

“Jadi form keberatan kami tidak diindahkan, karena ketua PPK merupakan kakak kandung dari Caleg Irawan Adam, kemudian saksi saat pleno ditingkat Kecamatan juga sudah diseting sehingga Irawan yang ditunjuk menjdi saksi,”cetusnya.

Yandri menegaskan, jika Bawaslu dan KPU ingin menyelesaikan masalah di Perindo, maka satu satunya jalan kotak suara harus dibongkar pada saat pleno tingkat Kabupaten, sehingga semua fakta bisa dilihat.

“Saya tidak menuntut apa apa, tapi Bawaslu dan KPU harus bongkar kotak dan melakukan penghitungan ulang di Desa Loleo Jaya dan Loleo mekar, sehingga suara milik Caleg lain dikembalikan,” pungkasnya.

 (@by)