TERNATE, OT- Sebanyak 24 orang Calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI periode 2019-2024 dari Daerah Pemilihan (Dapil) Maluku Utara (Malut), diprediksi memiliki peluang dari etnik besar.
Pengamat Komunikasi Politik Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU), Helmi Alhadar ketika dimintai tanggapan terkait dengan peluang anggota DPD RI Dapil Malut mengatakan, dengan mlihat realitas masyarakat Malut yang multi etnik dan masih kuatnya politik identitas, maka diduga calon anggota DPD RI akan lebih menekankan kepada figur personal.
Menurut Helmi, jika dilihat dari pengalaman anggota DPD RI dari pemilu sebelumnya maka diduga kemungkinan pemenangnya mewakili etnik-etnik besar dan figur ketokohan dari masing-masing etnik yang ada di Maluku Utara.
“Saya menduga, perebutan kursi DPD akan tetap dimenangkan oleh figur-figur yang datang dari etnik besar,” ungkap dosen Ilmu Komunikasi UMMU ini pada indotimur.com malam tadi.
Helmi menjelaskan, kuatnya ikatan personal antara para kandidat dengan konstituennya maka secara emosional akan lebih menentukan keterpilihannya. Mengingat, calon DPD RI relatif tidak memiliki ikatan dengan partai politik dan figur-figur tertentu, sehingga lebih bergantung kepada kemampuan sosialisasi diri dan memiliki popularitas yang meluas di masyarakat akan menjadi lebih penting.
“Ikatan sosiologis dan psikologis cenderung lebih kuat guna menarik pemilih ketimbang faktor rasionalitas,” ujar pengurus Alkharaat Kalumpang Kota Ternate ini.
Meskipun, kata Helmi, kemampuan calon dalam mengangkat isu yang akan diusung, termasuk sensitifitas dari mengelola isu-isu yang berkembang di daerah untuk diangkat ke permukaan, akan menjdi hal yang belum terlalu menjadi pertimbangan utama.
Namun calon anggota DPD RI yang berasal dari luar Malut, lanjut Helmi, tidak bisa diremehkan karena mereka punya ide dan gagasan yang ditawarkan ditambah dengan modal uang yang cukup, maka bukan tidak mungkin mereka bisa tembus ke senayan.(red)