TERNATE, OT – Ketua Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) Kota Ternate, Kifli Sahlan mengakui, pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak tahun 2020 yang baru saja selesai dilaksanakan merupakan ujian yang tidak mudah bagi penyelenggar. 

Namun, dia mengaku bersyukur pelaksanannya bisa berjalan aman dan lancar dengan tingkat partisipasi pemilih lebih dari target 70 persen.

Selain jajaran penyelengara dan pengawas pemilu, lanjut Kifli, pilkada tahun ini juga peran insan pers sangat maksimal. 

"Media sangat membantu Bawaslu dalam menginformasikan apa yang boleh dan tidak boleh dalam pemilu, sementara tugas Bawaslu sendiri adalah mengawasi apa yang tidak boleh,” ujar Kifli pada diskusi rapat konsolidasi data hasil pengawasan, Senin (21/12/2020). 

Kifli mengakui, pelaksanaan Pilkada di tengah pandemic Covid-19 menjadi suatu penyelengaraan yang tak mudah. "Pilkada 2020 ini saya akui hal yang tidak mudah, khususnya bagi penyelenggara pemilu yang digelar di tengah bencana non ala mini,” katanya.

Kifli menyatakan, aturan teknis di TPS semua serba baru, mulai wajib pakai masker, jaga jarak, hingga harus mencuci tangan sebelum masuk TPS.

Walaupun proses pelaksanaan Pilkada 2020 ini sangat berbeda dibandingkan dengan pelaksanan pilkada-pilkada sebelumnya, akan tetapi dirinya bersyukur pemilihan di Kota Ternate dapat berlangsung lancar, damai, dan sukses secara teknis prosedural.

"Jadi walaupun digelar di tengah pandemi, kita semua khususnya penyelenggara pemilu ternyata mampu mewujudkan proses pilkada ini dengan aman dan lancar," ujarnya.

Dia mengakui, salah satu indikator berjalan lancar adalah tingkat partisipasi masyarakat dalam pilkada kota Ternate terbilang cukup tinggi, karena melampaui target partisipasi pemilih yang dibuat KPU sebesar 75 persen. 

(ier)