TERNATE, OT - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) secara resmi membuka kantornya di Ternate, Provinsi Maluku Utara. Pembukaan kantor ke-39 OJK di tingkat nasional ini bertujuan untuk menguatkan pengawasan, meningkatkan literasi, serta melindungi konsumen jasa keuangan di salah satu wilayah dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di Indonesia.
Deputi Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bambang W Budiawan menyampaikan bahwa kehadiran OJK di Maluku Utara didasari oleh dua faktor krusial. Kesenjangan literasi dan pertumbuhan ekonomi tertinggi.
Kata Bambang, data OJK menunjukkan adanya kesenjangan yang signifikan, di mana tingkat inklusi keuangan di Maluku Utara sudah mencapai 81,64 persen, namun tingkat literasi keuangan masih berada di angka 49,38 persen.
“Pemanfaatan produk keuangan di provinsi ini sudah sangat tinggi, namun masih diperlukan upaya untuk terus meningkatkan pemahaman masyarakat agar pemanfaatan tersebut memberikan hasil yang maksimal,” ujar Bambang.
Disampaikan, faktor pendorong utama lainnya adalah kinerja ekonomi Maluku Utara yang tercatat paling tinggi di Indonesia. Pada triwulan III tahun 2025, pertumbuhan ekonomi Maluku Utara mencapai 39,1 persen, ditopang oleh sektor industri pengolahan berbasis pertambangan dan penggalian.
Sementara Ketua Dewan Komisioner OJK, Mahendra Siregar, menegaskan bahwa OJK akan terus berupaya memperkuat perlindungan konsumen, terutama dari berbagai tawaran investasi ilegal dan pinjaman online ilegal yang kerap memanfaatkan kelemahan literasi masyarakat.
“Kami akan terus meningkatkan sinergi dan kolaborasi dengan instansi di daerah, baik itu Pemerintah Provinsi, Polda, Kejaksaan, maupun lembaga jasa keuangan, untuk memastikan bahwa konsumen jasa keuangan terlindungi,” tegas Mahendra.
Dikesempatan ini OJK menyampaikan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada Gubernur, Forkopimda, serta seluruh stakeholder di Maluku Utara atas sinergi dan kolaborasi yang telah memungkinkan pembukaan kantor ini.
Kinerja sektor keuangan dan dukungan Pemda. Gubernur Maluku Utara, Sherly Tjoanda Laos, dalam sambutannya, menyatakan apresiasi atas realisasi kantor OJK ini dan mengakui bahwa proses ini akan mempercepat peningkatan literasi dan inklusi.
"Kantor OJK Maluku Utara, yang kini dipimpin oleh Adi Rachmat, diharapkan dapat memberikan pemahaman langsung mengenai produk, kegiatan usaha, dan mekanisme pengaduan konsumen," ucap Gubernur Sherly.
Dia menyebut, kehadiran OJK di Maluku Utara ini akan memperkuat sinergi dan kolaborasi antara OJK dengan Pemerintah Provinsi, dan juga para stakeholder lainnya dalam rangka pembangunan ekonomi daerah, dan menjaga stabilitas sistem keuangan di Maluku Utara ini.
“Saya ingin menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan Pemerintah Provinsi Maluku Utara, terlebih lagi kepada OJK Maluku Utara, Bapak Adi Rachmat, saya ucapkan selamat bekerja, dan kita kawal bersama seluruh proses pengembangan industri jasa keuangan di Maluku Utarat,”" harapannya.
Dikesempatan tersebut, Gub Sherly juga mengungkapkan bahwa penyaluran kredit di Maluku Utara sendiri menunjukkan tren positif. Pada triwulan III, tercatat penyaluran kredit mencapai Rp16,17 triliun, tumbuh sebesar 8,94 persen, yang sejalan dengan pertumbuhan ekonomi wilayah.
“Dukungan lembaga keuangan juga aktif dengan rincian, 17 hingga 19 bank umum, 5 BPR/BPRS, serta berbagai perusahaan pembiayaan, asuransi, hingga pasar modal,” tutup Sherly mengakhiri sambutannya.
(ier)







