TERNATE, OT - Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Ternate, memerintahkan Kepala Sekolah (Kepsek) SMP Islam 1 dan SMP Banau untuk segera memanggil orangtua atau wali dari siswa yang ikut terlibat dalam penggunaan lem eha-bond, di Benteng Oranje baru-baru ini.
Plt Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Kota Ternate Bahtiar Teng mengaku, berdasarkan data dari Satpol PP, terdapat tiga pelajar dibawah umur yang diduga ikut terlibat dalam penggunaan lem di benteng Oranje akhir pekan kemarin.
"Ternyata ada tiga siswa SMP di Kota Ternate yang ikut terlibat kasus penghirup lem eha-bond, satu siswa SMP Islam 1 Kota Ternate dan dua siswa SMP Banau," ujar Bahtiar kepada indotimur.com Rabu (22/12/2021).
Berdasarkan keterangan pihak sekolah, kata Bahtiar, siswa SMP Islam 1 telah berhenti, atau putus sekolah, sementara 2 siswa SMP Banau masih tercatat sebagai siswa namun sudah jarang masuk, "kalau SMP Islam 1 Kota Ternate 1 orang siswa ini satusnya sudah putus sekolah, sementara SMP Banau dua orang siswa kelas II ini masih dikatakan aktif namun jarang masuk sekolah," ucap Bahtiar.
Dia mengaku, telah memerintahkan kepada dua Kepsek untuk memangil orangtua yang anaknya terlibat kasus lem eha-bond.
"Setelah Kepsek sudah melakukan pemanggilan di sekolah baru Disdik akan panggil juga orangtua, untuk menghadap di Disdik Kota Ternate," tegas Bahtiar.
Dia meminta, pihak sekolah untuk intens memantau dan mengawasi aktifitas siswa di sekolah maupun di luar sekolah, "bukan hanya di jam belajar, tapi di luar jam sekolah, pihak sekolah punya tangung jawab dalam rangka ikut mengontrol aktivitas siswa tersebut, sehingga hal-hal yang kita tidak inginkan tidak terjadi lagi," tutup Bahtiar.
(ded)