HALSEL, OT - 2.049 guru honerer pada Sekolah Tingkat Kanak-Kanak (TK), Sekolah Dasar (SD) maupun Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Halmahera Selatan (Halsel) meminta pemerintah daerah dan PGRI Halsel, dapat memperjuangkan nasib mereka pada perayaan Hari Guru Nasional tahun ini.
Ketua K2 Honorer Halsel, Said Alkatiri, meminta PGRI Halsel dan pemerintah daerah untuk memperjuangkan nasib guru-guru honor, yang berada di seluruh pelosok desa Halmahera Selatan.
"Kami berharap agar pemerintah memenuhi harapan kami di pelosok daerah," kata Said, Rabu (24/11/2021) di Bacan.
Selain itu, dia berharap ada keberpihakan pemerintah daerah khususnya Dinas Pendidikan terkait kesejahteraan guru melalui dana alokasi Daerah, maupun APBN, sehingga para guru lebih tenang dalam proses belajar mengajar.
"Di UU ASN hanyalah guru dan P3K maka pintu masuk guru honorer hanya di P3K, kiranya pemerintah daerah mempertimbangkannya demi kesejahteraan guru," terangnya.
Hal itu, dilakukan karena, Kata Said, Guru yang sudah masuk dalam database diperioritaskan,
"Kenapa harus prioritas, karena sudah lama mengabdi, maka ini menjadi catatan buat pemerintah dan PGRI," tutupnya.
Sementara itu, Ketua PGRI Halsel, Riswan A Siraju, ditemui di Caffe Kedai Katu, mengaku pihaknya saat ini telah melengkapi admistrasi organisasi dan data guru untuk membantu mengawal aspirasi yang disampaikan oleh para guru honerer baik guru TK, SD maupun SMP di Halmahera Selatan.
"Jadi sesuai dengan data kami yang kami kumpulkan sekarang, ada kurang lebih, 2.049 guru honorer dari TK sampai SMP, dengan rincian, 116 guru TK, SD 1.081 guru, dan SMP 852 guru," ujarnya.
Dengan demikian kata Risman, pihaknya akan mengawal semua tuntutan guru demi kesejahteraan bersama.
(iel)