Home / Opini

Ramadhan Penuh Ampunan

12 April 2021

Oleh: Ahlan Mukhtari Soamole

Seperti bayi terlahir Suci, bersih bak Malaikat tanpa dosa dan perbuatan tercela, Ramadhan adalah bulan pengampunan nan berkah, bulan Suci bagi Umat Islam, bulan penuh ampunan.

Semua umat manusia seperti terlahir kembali apabila menjadikan Ramadhan sebagai titik balik (turning point) dalam struktur kehidupan baru, 'perencanaan-perencanaan proyek Amaliah' membawa pada kemanfaatan sepanjang hidup.

Maka, Ramadhan dikenal arti membakar segala dosa dihapuskan oleh Allah SWT dengan tuntutan perubahan yaitu menjalankan amal ibadah bulan suci ramadhan, menahan diri dari hawa nafsu, berpuasa dari terbitnya fajar hingga terbenam matahari, Taddarus melantunkan ayat-ayat Suci Al-Qur’an hingga menyambut malam Lailatul Qadr malam lebih baik dari 1000 bulan berarti umat Islam berada dalam keberuntungan selain proses rekonstruksi kedirian, juga memperoleh malam Lailatul Qadr tak terhitung amalnya sebagaimana standar umur ideal manusia di muka bumi dibanding 1000 bulan kebaikannya.

Amal-amal itu semakin berlipat ganda apabila ummat Islam selalu bersedekah di bulan Ramadhan, membantu yatim piatu, Musaffir (berpergian jauh menuntut Ilmu maupun bekerja) maka segala amal berkah padanya baik di dunia. Dan di Akhirat.

Puncak Ramadhan adalah Idul Fitri hari kebahagiaan, hari raya (besar) Ummat Islam, kebahagiaan universal. Allah SWT meletakkan hari raya idul Fitri sebagai puncak daripada Ramadhan dapat diartikan hari kemenangan antara manusia kembali kepada Fitrahnya suci.

Hal in kerapkali ditegaskan dalam setiap Adzan HayyaAlalFalaa (mari menuju kemenangan), bahwa segala Ibadah memiliki konsekuensi Iman yakni menjalankan taqwa kepada Allah SWT. Hari raya juga di mana manusia saling memaafkan secara lahir bathin, berarti tindakan dan perbuatan manusia selalu menghadapi problema memutuskan Silaturahmi karena ego, kebencian, kemarahan merupakan cikal bakal hawa nafsu.

Secara mendasar, Sang Pencipta menegaskan memaafkan itu bagian dari kesadaran manusia bukan makhluk sempurna selamanya suci, manusia juga adalah makhluk tak lepas dari hawa nafs kerap menjatuhkannya dari kesuciannya maka dengan memaafkan manusia mengembalikan Silaturahmi. Dan mendapat kasih sayang Allah SWT.

Pada kenyataan juga Allah adalah maha pemaaf maka segala dosa dimaafkan bila memaafkan itu telah dilakukan oleh hamba Allah SWT secara lahir dan bathin. Bulan Ramadhan merupakan bulan pengampunan dan pemaafan saling memaafkan tentu mendapatkan pengampunan dari Allah SWT.

Kewajiban kita ialah melaksanakan Ibadah. Dan selalu Berpuasa di Bulan Ramadhan sebagai bentuk pengabdian menjalankan taqwa kepada Allah SWT sebagaimana firman Allah SWT Q. S Al-Baqarah Ayat 183 : Hai orang-orang beriman diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa.

Bulan Ramadhan ini marilah kita mengisinya dengan penuh Nawaitu, semangat keberIslaman sebagai tonggak baru kebersatuan merespon kemelut dinamika kehidupan jauh dari nilai kesucian yaitu fitnah, benci, dll.

Bulan penuh berkah ampunan semoga tercurahkan kepada manusia untuk kembali pada fitah manusia ketentraman hidup. Dan sikap hanif selalu mengaplikasikan kebaikan-kebaikan.(red)

BERITA TERKAIT