TERNATE, OT - Minimnya sosialisasi oleh Asosiasi Provinsi (Asprov) Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Maluku Utara (Malut), menyebabkan kompetensi liga 3 Zona Malut yang diikuti tiga tim terancam tidak dilaksanakan.
Padahal kompetisi ini direncanakan akan dilaksanakan Sabtu (21/7/2018) sore nanti, antara tuan rumah Persiter vs Halmahera FC di Gelora Kie Raha (GKR) Ternate. Namun, jadwar pertandingan tersebut tidak dapat dipastikan akan dilaksanakan.
Hal ini terungkap pada saat rapat technical meeting yang dipimpin langsung Sekretaris Asprov PSSI Malut yang dihadiri Manager tiga tim yakni Persiter, Halmahera FC dan Persitob Tobelo, panitia pelaksana, wasit serta tim medis di GKR Ternate, Jumat (20/7/2018) malam tadi.
Dalam technical meeting tersebut, bukan membahas soal teknis atau persiapan pertandingan yang akan dihelat sore nanti. Tapi official tim Persitob dan Halmahera FC mempertanyakan keabsahan pemain mereka, karena hingga malam tadi PSSI belum sahkan sebagian besar pemain Persitob dan Halmahera FC.
Bahkan berdasarkan laporan dari operator Asprov PSSI Malut dalam technical meeting tersebut, tim Halmahera fc pemainnya yang baru disahkan PSSI sekitar 5 orang, sementara Persitob Tobelo kurang lebih 18 orang. Hal inilah membuat perdebatan dalam rapat malam tadi.
Official kedua tim meminta agar ada dispensasi dari Asprov PSSI Malut untuk mengakomodir pemain mereka yang belum disahkan oleh PSSI karena terkendala persyaratan administrasi, berupa Kartu Keluarga (KK), KTP, Akte Kelahiran dan Ijazah.
“Jika kami yang nantinya sebagai pemenang dan mewakili Malut ke liga 3, barulah kami lengkapi. Tapi untuk bermain di zona Malut, Asprov bisa mengakomodir kami,” ujar salah satu official Persitob Tobelo.
Menurutnya, karena sistem pendaftaran pemain ke PSSI tidak seperti sebelumnya. Saat ini semuanya pakai aplikasi sehingga apabila persyaratan pemain tidak lengkap maka secara otomatis ditolak atau tidak disahkan.
“Kami baru tahu sistem pendaftaran pemain seperti ini, karena jauh sebelumnya tidak ada pemberitahuan, kami baru terima pemberitahuan melalui telepeon dari Asprov provinsi sekitar beberapa hari lalu, sehingga pengurusan di Dinas Dukcapil dengan antrian yang lama membuat kita kehabisan waktu,” ujarnya di hadapan peserta meeting.
Hal yang sama disampaikan oleh official Halmahera FC. “Kami mengakui jika zaman sekarang semuanya sistem aplikasi, tapi jauh sebelumnya tidak ada pemberitahuan dari Asprov,” terang salah salah satu official Halmahera Fc.
Kata dia, Asprov PSSI Malut semestinya intens menyampaikan informasi seperti ini serta regulasi PSSI ke Asosiasi Kabupaten (Askab) PSSI Halmahera Utara (Halut), sehingga nantinya Askab yang menyampaikan ke club-club.
Tapi yang terjadi selama ini tidak pernah koordinasi dengan Askab, bahkan Asprov langsung ke club. Akibatnya, kata dia, informasi atau aturan seperti ini tidak diketahui. “Harusnya ada pemberitahuan jauh sebelumnya, sehingga official sudah menyiapkan semua persyaratan,” katanya.
Sementara Sekertaris Asprov PSSI Malut, H Bahrun menyampaikan, Asprov Malut sudah menyiapkan event ini sejak bulan ramadhan dan telah menyampaikan informasi tentang kompetisi ini melalui surat resmi maupun telepon.
Sementara terkait dengan koordinasi, kata dia, jika berkaitan dengan Liga 3 maka kewenangan ada di Asprov, sehingga koordinasi langsung dengan club. Bukan lagi melalui Askab maupun Askot.
Tarik menarik antara Asprov dan kedua tim akhirnya rapat technical meeting tidak dapat dismpulkan, karena persyaratan pemain kedua tim belum semua selesai, sehingga Asprov akan berkoordinasi dengan PSSI terkait dengan masalah tersebut.
Namun, Halmahera Fc dipastikan tidak dapat berpartisipasi karena sebagian besar pemain mereka terkendala administrasi, sementara waktu yang diberikan hingga siang ini pukul 12.00 Wit, sedangkan tim Persitob bersedia melengkapi beberapa persyaratan pemain mereka.
“Kami akan berkoordinasi dengan PSSI, jika Halmahera FC tidak ikut dalam kompetisi ini, lalu hanya ada dua tim, apakah bisa dilanjutkan atau tidak. Jika tidak bisa maka perwakilan dari Malut di liga 3 tahun ini tidak ada,” ujar Sekretaris Asprov PSSI Malut, H Bahrun.(thy)